Hipmi Kabupaten Bekasi 2025–2028: Pengusaha Muda Didorong Kembangkan Ekonomi Daerah
HAIJAKARTA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, mendorong para pengurus baru Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Kabupaten Bekasi periode 2025–2028 agar bisa menjadi motor penggerak utama dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di daerah.
Asisten Daerah II Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi, Ani Gustini, menyampaikan harapan itu usai menghadiri pelantikan pengurus BPC Hipmi Kabupaten Bekasi di Hotel Swiss-Belinn Jababeka, Cikarang Utara, Selasa (11/11).
“Saya berharap Hipmi selaku wadah pembinaan pengusaha muda di Kabupaten Bekasi terutama jajaran pengurus yang baru dilantik ini bisa menjadi energi baru dalam memperkuat peran organisasi sebagai motor penggerak ekonomi daerah,” ujar Ani, dikutip dari Media Indonesia.
Hipmi Kabupaten Bekasi 2025–2028
Kabupaten Bekasi dikenal memiliki potensi ekonomi besar dan menjadi salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.
Karena itu, menurut Ani, potensi besar ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh Hipmi untuk menggerakkan ekonomi lokal melalui pemberdayaan masyarakat.
Ia juga mengajak Hipmi aktif mendorong inovasi dan menciptakan lapangan kerja baru yang sejalan dengan visi daerah “Kabupaten Bekasi Bangkit, Maju, dan Sejahtera.”
“Era hidup yang penuh tantangan menuntut kecepatan adaptasi, kreativitas dan kolaborasi lintas sektor. Hipmi harus menjadi wadah lahir pengusaha muda yang tangguh, bermental juara dan berjiwa sosial tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ani menegaskan bahwa Pemkab Bekasi berkomitmen membangun ekosistem ekonomi yang sehat melalui berbagai langkah seperti kemudahan investasi, penguatan UMKM, digitalisasi layanan publik, serta kolaborasi dengan dunia usaha.
Ia menambahkan, pemerintah daerah siap bekerja sama dengan Hipmi untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Umum BPC Hipmi Kabupaten Bekasi, Alvin Ramsan, menegaskan semangat “Babarengan Jadi Hiji” atau bersama menjadi satu akan menjadi landasan utama Hipmi dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan industri.
Alvin menjelaskan, ada 60 pengurus termasuk 12 ketua bidang yang siap menjalankan program-program strategis yang sejalan dengan kebijakan daerah, sekaligus membuka peluang kerja sama dengan berbagai instansi hingga pemerintah pusat.
“Sinergi antar pemangku kepentingan penting untuk memperkuat daya saing pelaku UMKM kita. UMKM di Bekasi perlu di edukasi supaya bisa masuk ke ekosistem industri yang profesional. Kami akan bantu mereka agar siap menghadapi tantangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini Hipmi Kabupaten Bekasi sedang melakukan pemetaan aspirasi dari pelaku usaha dan industri sebagai dasar penyusunan program kerja nyata.
“Kami baru dilantik, jadi kami kumpulkan dulu masukan dari para pengusaha. Setelah itu baru kami rumuskan program nyata yang bisa dijalankan bersama pemerintah,” kata Alvin.
