Jakarta Masuk 17 Kota Transportasi Terbaik Dunia 2025, Begini Reaksi Pramono Anung

Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id

HAIJAKARTA.ID – Jakarta masuk 17 kota transportasi terbaik dunia 2025.

Majalah internasional Time Out telah merilis daftar kota-kota dengan sistem transportasi umum terbaik di dunia 2025.

Dalam laporan tersebut, Jakarta menempati peringkat ke-17 dunia dari 50 kota terbaik soal transportasi publik di tahun 2025.

Hasil peringkat ini didasarkan pada survei global terhadap lebih dari 50.000 penduduk lokal di 50 kota yang menilai sistem transportasi mereka dari segi kualitas dan kepuasan.

Pencapaian Jakarta yang berhasil masuk dalam daftar kota dengan transportasi terbaik dunia 2025 menjaid tonggak penting,

Sebab, Kota Jakarta selama ini dikenal dengan tantangan lalu lintasnya.

Sehingga, pencapaian ini membuktikan bahwa investasi besar dalam infrastruktur transportasi dalam beberapa tahun terakhir telah membuahkan hasil.

Perkembangan pesat dari MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta yang semakin terintegrasi dinilai berhasil meningkatkan kepuasaan penduduk dalam menggunakan transportasi publik.

Pramono Anung Soal Jakarta Masuk 17 Kota Transportasi Terbaik Dunia 2025

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan Jakarta hanya kalah dari Singapura di wilayah ASEAN.

“Jakarta sekarang ini dari 50 kota, 18 ribu responden yang disurvei, kita berada di nomor 17. Di ASEAN kita hanya kalah dari Singapura, lebih baik dari Kuala Lumpur, Manila, maupun Bangkok,” kata Praomo di Jakarta pada Senin, 8 September 2025.

Menurutnya, pencapaian ini menjadi bukti bahwa Jakarta semakin diperhitungkan secara global dalam penyediaan sarana publik.

Keberhasilan ini tidak lepas dari pembenahan yang terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Salah satunya adalah pengembangan rute TransJabodetabek seperti rute dari Alam Sutera ke Blok M hingga Bogor ke Blok M.

“Saya jadi ingat ketika kita mulai yang pertama TransJabodetabek dari Alam Sutera ke Blok M. Pada waktu itu orang pasti memandang sebelah mata. Kemudian dari PIK 2 ke Blok M, Bogor ke Blok M, sampai orang bercanda dari mana saja kok ke Blok M,” tutur Pramono.

“Tetapi esensinya adalah kita mengurai kemacetan yang terjadi karena kontribusi orang datang dan pulang dari daerah-daerah pendukung. Untuk itu kita benahi bersama-sama,” sambungnya.

Pramono berharap pencapaian ini bisa terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.

“Mudah-mudahan dengan ini kita bisa lebih baik, bukan lagi ranking 17, tapi bisa lebih tinggi lagi,” ucapnya.