sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Tarian tradisional khas Betawi adalah bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang kaya dari masyarakat Betawi, suku asli Jakarta.

Dengan gaya unik dan gerakan yang memikat, tarian-tarian ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga cerminan dari sejarah dan kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi. Berikut tarian tradisional khas Betawi, asal-usul dan sejarahnya.

1. Jaipong Betawi

Tarian tradisional khas Betawi
Ilustrasi Jaipong Betawi (foto: google.com)

Tarian tradisional khas Betawi pertama adalah Jaipong betawi. Tarian yang enerjik dan menggembirakan, sering kali dipentaskan dalam berbagai acara budaya.

Tarian ini memiliki akar dalam seni musik dan tari Sunda, tetapi telah diadopsi dan diubah oleh masyarakat Betawi menjadi sesuatu yang khas dan berbeda.

Tarian ini sering dijadikan sebagai tari pergaulan yang mengisi acara dengan permintaan karena tarian ini berisi variasi didalamnya.

Pada awalnya, tari Yapong dipertunjukkan dalam rangka mempersiapkan acara ulang tahun Jakarta yang ke 1977.

Dinas kebudayaan DKI juga mempersiapkan sebuah acara pagelaran tari massal dengan mengangkat cerita perjuangan dari Pangeran Jayakarta.

Sesuai dengan pementasan sendratasi, Pusat Latihan Tari Bagong Kussudjairjo dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta akhirnya merubah tari Jaipong dari bentuk sendratari dan mengembangkan jadi tarian lepas.

2. Topeng Betawi

Tarian tradisional khas Betawi
Ilustrasi Topeng Betawi (Foto: Travelink Magazine)

Merupakan tarian yang menampilkan pemain yang mengenakan topeng tradisional.

Di balik topeng tersebut, terdapat kisah-kisah legendaris dan mitologi yang menjadi bagian penting dari kebudayaan Betawi.

Tari ini terinsipirasi dari tari topeng asal Cirebon dan kemudian berkembang sendiri, dalam komunitas Betawi Pinggir (Betawi Ora).

Awal mula dari Topeng Betawi ini dipercaya dapat menjauhkan dari bahasa dan malapetaka. Tarian khas Betawi ini sesuai dengan nama tariannya menggunakan sebuah topeng.

3. Tari Zapin Betawi

tarian tradisional khas Betawi
Ilustrasi Tari Zapin (foto: Seni Budaya Betawi.com)

Tari Zapin adalah salah satu tarian tradisional khas Betawi, awal mula tari ini adalah campuran dari budaya Arab Hadhrami dengan budaya Betawi.

Kata Zapin sendiri berasal dari bahasa arap yang artinya menari atau gerakan kaki. Berdasarkan pembagian kelompok tari, tari Zapin Betawi masuk dalam jenis tari pergaulan.

Namun ada tetap ada aturan tegas yang harus ditaati penari. Tari Zapin Betawi adalah empat jenis pola gerakan kaki seperti konde, pola pokok, setengah putaran, putaran tiga.

Dan empat-empatnya dipakai dalam satu penampilan, artinya pola langkah adalah satu kesatuan.

4. Cokek

Tarian Tradisional Khas Betawi
Ilustrasi Cokek (foto: Google.com)

Tarian rakyat ini banyak dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Gerakan yang dinamis dan ceria, serta musik yang riang, membuat Cokek menjadi salah satu tarian favorit di kalangan masyarakat Betawi.

Tari Cokek adalah tarian tradisional khas Betawi berasal dari tempo dulu. Saat ini, tari ini diiringi dengan gambang kromong, orchestra, dan biasanya untuk mengiringi pertunjukan tari Sembah, tari kuning dan lainnya.

Umumnya Tari Cokek ini ditarikan besama pasangan antara perempuan dan laki-laki.

5. Lenong

Tarian tradisional khas Betawi
Ilustrasi tari lenong (foto: Google.com)

Tari ini ternyata kombinasi antara tarian, komedi, dan drama yang diiringi oleh musik tradisional Betawi.

Pertunjukan Lenong sering kali mengangkat cerita-cerita humor lokal yang menghibur dan menggelitik.

Lenong berkembang semenjeak abad ke-19 atau sekitar awal abad ke-20. Tarian Tradisonal ini adalah adaptasi masyarakat Betawi atas seni serupa yaitu komedi bangsawan.

Firman Muntaco, seorang seniman Betawi menyebut bahwa lenong berkembang dari musik gambang kromong, dan tontonan sejak 1920-an.

Lakon lenong berkembang dari lawakan tanpa laur cerita yang dirangaki, hingga pertunjukan semalam suntuk.

Awalnya seni ini untuk pertunjukan dari kampung ke kampung. Selanjutnya lenong mulai dipertunjukkan di atas panggung jahatan, resepsi, dan totonan panggung hingga sekarang.

6. Tari Nandak Ganjen

Tarian Tradisional Khas Betawi
Ilustrasi tari Nandak Ganjen (foto: Google.com)

Tari Nandak Ganjen merupakan tari kreasi baru yang berasal dari budaya Betawi.

Tari ini diciptakan oleh Entong Sukirman, tarian tradisional khas Betawi ini jadi salah satu tari terkenal.

Tari ini mulai dikenalkan di Jakarta Timur dan dibentuk atas dasar sukacita oleh kamu muda-mudi.

Tarian Betawi ini dibawakan oleh remaja putri Betawi yang beranjak dewasa.

7. Ronggeng Blantek

Tarian Tradisional Khas Betawi
Ilustrasi Ronggeng Blantek (foto: Kompas.com)

Menampilkan seorang penari wanita yang menari di antara penonton pria yang menawarkan uang.

Meskipun tarian ini kontroversial di beberapa kalangan, Ronggeng Betawi tetap menjadi bagian penting dari tradisi seni dan budaya Betawi.

Meski berjenis tari kreasi, tari ronggeng blantek ini menggambarkan makna yang mendalam, karena ada sosok perempuan cantik, ramah dan rendah hati.

Tari ronggeng Blantek menampilkan tarian berkostum megah dengan kebaya warna merah muda, motif burung hong, kain tumpal putih.

Tari Ronggeng Blantek sendiri adalah jenis tari kreasi pengembangan dari Topeng Blantek. Dan dalam perkembangannya, tarian ini berjuluk ronggeng blantek.

Asal muasal penamaan Blantek sendiri berasal dari alat musik penggiring pertunjukan Topeng Blantek yang seadanya.

Misalnya, rebana biang yang kedengaran suaranya “blang-blang”

Dilansir dari Encyclopedia Jakarta, tari ini diciptakan oleh Wiwik Widiyastuti tahun 1978.

Gerakan dasar tarian ini berasal dari tai topeng dan Wiwik menciptakan tari ini beradasarkan kreasinya sendiri.

Seiring dengan perkembangan zaman, tarian-tarian tradisional Betawi terus mengalami evolusi.

Mereka tidak hanya bertahan sebagai warisan budaya, tetapi juga terus beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya, mungkin lebih sering kita dengan dengan sebutan tari kontemporer.

Tarian tradisional Betawi bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga cerminan dari kehidupan dan kebudayaan masyarakat Betawi.

Dengan mempelajari dan menghargai tarian-tarian ini, kita dapat memahami lebih dalam tentang sejarah dan identitas budaya yang kaya dari suku Betawi.