sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Di penghujung aksi demonstrasi mereka di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (19/4/2024), Koalisi Musisi untuk Palestina menegaskan tiga tuntutan utama kepada Amerika Serikat.

Aksi solidaritas yang bertajuk “Stop Genosida Palestina” itu dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat yang peduli terhadap situasi di Palestina.

Pertama, koalisi tersebut mendesak Amerika Serikat untuk menekan Israel agar menghentikan serangan dan melakukan gencatan senjata di Palestina.

Eka Annash, perwakilan dari Koalisi Musisi, menjelaskan bahwa gencatan senjata menjadi kunci utama.

“Dengan adanya gencatan senjata masyarakat Palestina bisa bernafas lah at least. Dan juga memberhentikan dari situasi eskalasi yang makin memburuk,” ujarnya.

Kedua, mereka mendorong Amerika Serikat dan negara-negara pendukung Israel untuk mematuhi hukum internasional, terutama terkait kebijakan perang dan hak asasi manusia.

“Sudah banyak yang dilanggar oleh Amerika dan Israel, terutama rapot panjang berdarahnya,” ucap Eka.

Eka menegaskan bahwa pelanggaran yang terjadi oleh Amerika dan Israel, terutama terkait kebijakan perang yang telah berlangsung lama, harus dihentikan.

Tuntutan ketiga adalah bertanggung jawab atas dampak kerusakan lingkungan akibat penyerangan ke Palestina.

Eka menyatakan bahwa kerusakan lingkungan bukanlah masalah yang bisa diatasi dalam waktu singkat, melainkan memerlukan perhatian jangka panjang dan tanggung jawab yang kuat dari semua pihak terkait.

Selain tiga tuntutan utama tersebut, Koalisi Musisi untuk Palestina juga berharap agar aksi-aksi solidaritas untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina dapat terus digelar di berbagai wilayah di Indonesia.

Mereka percaya bahwa solidaritas masyarakat adalah salah satu cara untuk memberikan dukungan moral kepada rakyat Palestina yang sedang mengalami penderitaan.

Saat massa aksi yang berunjuk rasa di sisi Jalan Medan Merdeka Selatan mulai berkurang, poster dan papan bertuliskan “FREE PALESTINE” yang sebelumnya dipajang di tepi jalan telah mulai dicopot dan disusun rapi.