Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyatakan mengenai kriteria siswa Sekolah Rakyat yang resmi dibuka serentak pada Juli 2025 mendatang.

Program ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto guna menyediakan pendidikan berkualitas tanpa biaya bagi masyarakat kurang mampu.

Diharapkan, keberadaan sekolah ini dapat membantu memutus rantai kemiskinan dan mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat akan ditanggung pemerintah, termasuk seragam, perlengkapan sekolah, makan, tempat tinggal, hingga kegiatan pendukung lainnya.

Sekolah ini menyediakan pendidikan berasrama untuk jenjang SD, SMP, dan SMA secara gratis.

Lokasi Sekolah Rakyat Tahap Awal

Sebanyak 100 lokasi Sekolah Rakyat Tahap 1 sudah disiapkan dan siap menampung 9.775 siswa dari keluarga miskin maupun miskin ekstrem.

Pemerintah juga menyiapkan 395 rombongan belajar untuk SD, SMP, dan SMA, yang tersebar di:

  • Pulau Jawa: 48 titik
  • Sumatera: 22 titik
  • Sulawesi: 15 titik
  • Bali dan Nusa Tenggara: 4 titik
  • Kalimantan: 4 titik
  • Maluku: 4 titik
  • Papua: 3 titik

“100 titik ini akan melibatkan 1.554 guru dan 3.390 tenaga kependidikan,” ungkap Gus Ipul.

Fasilitas Sekolah Rakyat Lengkap dan Modern

Setiap lokasi Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan asrama siswa, ruang kelas, kantin, ruang ibadah, fasilitas olahraga, serta sarana penunjang lainnya.

Kurikulum yang diterapkan menggabungkan pelajaran akademik di siang hari dan pendidikan karakter di malam hari, meliputi nilai-nilai keagamaan, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup.

“Ekstrakurikuler dan aktivitas penunjang juga disiapkan agar siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya,” ujar Saifullah.

Guru dan Tenaga Pengajar

Para pengajar akan direkrut melalui skema PPPK Guru Sekolah Rakyat yang proses seleksinya telah dimulai sejak Juni lalu.

Pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan tenaga pendidik berkualitas agar proses belajar mengajar berjalan optimal.

Kriteria Siswa Sekolah Rakyat

Saifullah Yusuf, atau yang kerap disapa Gus Ipul, menuturkan bahwa seleksi calon siswa Sekolah Rakyat akan menggunakan basis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Kita pakai pendekatan berbasis data, terutama Desil 1,” kata dia.

Kriteria siswa Sekolah Rakyat meliputi dua kelompok utama:

Desil 1: 10 persen keluarga dengan tingkat kemiskinan tertinggi menurut DTSEN

Desil 2: 11-20 persen keluarga termiskin dalam data tersebut

Verifikasi Lapangan

Pemerintah akan melakukan survei langsung ke rumah calon siswa untuk mengevaluasi kondisi sosial ekonomi secara nyata.

“Kami akan cek pendapatan kepala keluarga, kondisi rumah, serta apakah anak-anaknya masih usia sekolah,” ujar Gus Ipul.

Meski tidak tercatat dalam data BPS, warga tetap bisa mengajukan pendaftaran jika hasil kunjungan membuktikan adanya kondisi kemiskinan.

“Kalau memang ada potensi putus sekolah, tetap kami fasilitasi masuk Sekolah Rakyat. Konsepnya fleksibel, multi-entry, multi-exit,” imbuhnya.

Program ini akan dikelola bersama Kementerian PPPA dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) guna menjamin keamanan dan kenyamanan siswa.

Tiga prioritas utama dalam pengawasan adalah pencegahan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.