Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Seorang pasien wanita dilecehkan  dokter RS swasta di Malang, Persada Hospital akhirnya buka suara terkait dugaan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu dokternya.

Insiden ini diduga terjadi saat pasien menjalani perawatan di rumah sakit tersebut pada September 2022 lalu.

Korban Merasa Janggal

Kasus dugaan pelecehan seksual kembali mencuat ke publik setelah seorang pasien wanita di Malang ngaku dilecehkan dokter RS swasta yang menangani perawatannya pada September 2022 lalu.

Unggahan korban, Qorry Aulia Rachmah, di media sosial menyita perhatian warganet dan mendorong klarifikasi dari pihak rumah sakit tempat kejadian diduga berlangsung.

Qorry mengaku mengalami tindakan tidak pantas dari seorang dokter umum berinisial Y, yang saat itu bertugas menangani kondisinya di Instalasi Gawat Darurat sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang.

Ia mengungkapkan bahwa pelecehan tersebut terjadi saat ia dirawat inap sendirian di kamar VIP.

Kronologi Pasien Wanita Dilecehkan Dokter RS Swasta di Malang

Dalam unggahannya di akun Instagram @qorryauliarachmah, Qorry menjelaskan bahwa ia datang ke rumah sakit karena mengalami sinusitis dan vertigo berat.

Setelah menjalani pemeriksaan awal dan rontgen, dokter Y meminta Qorry untuk menyimpan nomor WhatsApp miliknya dengan dalih akan mengirimkan hasil pemeriksaan secara langsung.

Namun, interaksi dokter tersebut berlanjut secara pribadi melalui pesan WhatsApp, yang dikirim berkali-kali meski tidak direspons.

Qorry merasa ada kejanggalan karena hasil rontgen tidak dikirim oleh staf radiologi atau bagian administrasi, melainkan langsung oleh dokter Y.

Puncaknya, dokter tersebut datang ke kamar rawat inapnya tanpa pemberitahuan, membawa stetoskop, dan memeriksanya secara langsung. Qorry mengaku diminta membuka pakaian atas untuk pemeriksaan jantung, yang berlangsung dengan durasi tak wajar.

Ia juga mencurigai dokter Y mengambil gambar atau video secara diam-diam menggunakan ponselnya.

Manajemen Rumah Sakit Ambil Tindakan

Menanggapi laporan tersebut, pihak manajemen Persada Hospital memberikan pernyataan resmi pada Rabu (16/4/2025).

Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, S.Si., MMRS, membenarkan bahwa dokter yang disebut dalam pemberitaan merupakan tenaga medis aktif di rumah sakit itu.

“Kami dapat memastikan bahwa dokter yang dimaksud memang merupakan bagian dari tim medis di rumah sakit kami,” ujar Kitty dalam keterangannya.

Ia menambahkan, manajemen telah mengambil langkah cepat dengan menonaktifkan sementara dokter Y dari seluruh aktivitas medis hingga proses penyelidikan internal rampung.

“Saat ini, yang bersangkutan telah dibebastugaskan sementara untuk memberikan ruang bagi investigasi mendalam yang sedang berlangsung,” tuturnya.

Komitmen Rumah Sakit terhadap Kasus Ini

Pihak Persada Hospital menegaskan bahwa mereka akan bersikap tegas apabila terbukti terjadi pelanggaran etik maupun hukum oleh tenaga medisnya.

“Jika hasil investigasi menunjukkan adanya pelanggaran, kami akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Kami tidak akan mentoleransi tindakan yang merugikan pasien,” tegas Kitty.

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan internal, dan pihak rumah sakit juga membuka diri terhadap proses hukum jika dibutuhkan. Masyarakat kini menantikan kejelasan hasil investigasi sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi dari pihak rumah sakit.