sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID – Nama Wirda Mansur, putri sulung Ustadz Yusuf Mansur, lagi-lagi namnya jadi perbincangan hangat setelah munculnya surat terbuka dari salah satu member komunitas Milenial Anti Bokek (MAB).

Dalam surat tersebut, tertulis permintaan agar Wirda segera melunasi utangnya kepada para member.

Kasus ini pertama kali mencuat melalui unggahan akun X @basoikanggrobak, yang memperlihatkan surat terbuka berisi tagihan kepada Wirda Mansur.

“Saudari Wirda Mansur/Wirda Salamah Ulya, mohon segera melunasi utang Anda,” tulis unggahan tersebut.

Pemilik akun juga menegaskan bahwa peringatan secara personal telah diberikan kepada Wirda.

Namun, hingga kini, permintaan tersebut tidak mendapat respons, sehingga akhirnya disebarluaskan di media sosial.

Member MAB Layangkan Surat Terbuka ke Wirda Mansur

Dalam unggahan yang beredar, pemilik akun juga menyoroti gaya hidup Wirda Mansur yang kerap dipamerkan di media sosial.

Ia menyinggung bagaimana Wirda tampak menjalani kehidupan glamor, bepergian ke berbagai negara, tetapi justru dianggap mengabaikan kewajibannya terhadap member MAB.

Sejumlah warganet pun ikut bersuara. Bahkan, beberapa di antaranya mengaku sebagai korban yang merasa tertipu setelah bergabung dengan komunitas tersebut.

Dalam unggahan yang viral, juga disertakan bukti-bukti dari korban yang mempertanyakan kejelasan dana yang telah mereka setorkan.

Hingga kini, Wirda Mansur belum memberikan pernyataan resmi mengenai tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Akun media sosial komunitas MAB pun tampak tidak aktif, sehingga menimbulkan semakin banyak spekulasi di kalangan publik.

Kronologi Kasus MAB dan Tudingan Utang

Komunitas Milenial Anti Bokek (MAB) didirikan oleh Wirda Mansur dengan konsep bisnis yang disebut-sebut dapat membantu generasi muda berwirausaha dengan modal minim.

Komunitas ini mengklaim memiliki lebih dari 90 ribu anggota.

Bagi calon member yang ingin bergabung, mereka diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp100 ribu.

Biaya ini disebut-sebut sebagai modal awal bagi mereka untuk mulai berjualan berbagai produk yang ditawarkan MAB.

Namun, setelah ribuan orang bergabung dan membayar biaya pendaftaran, banyak member yang mengaku tidak mendapatkan kejelasan terkait bisnis yang dijanjikan.

Bahkan, sebagian dari mereka menyebut bahwa Wirda Mansur seakan menghilang tanpa memberikan pertanggungjawaban.

Ketiadaan aktivitas di akun resmi MAB juga semakin memperkuat dugaan bahwa komunitas ini telah ditinggalkan begitu saja oleh pendirinya.

Situasi ini akhirnya memicu kekecewaan para member, hingga akhirnya muncul tuntutan melalui surat terbuka.

Warganet Desak Klarifikasi dari Wirda Mansur

Publik kini menantikan klarifikasi dari Wirda Mansur terkait permasalahan ini.

Warganet mendesak agar Wirda memberikan penjelasan secara terbuka mengenai keberlanjutan komunitas MAB serta tanggung jawab terhadap member yang telah bergabung.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Wirda Mansur terkait isu yang sedang viral ini.

Sementara itu, tekanan dari warganet terus meningkat, menuntut adanya kejelasan dan pertanggungjawaban dari sang pendiri MAB.