MRT Rute Medansatria-Tomang Resmi Bakal Lewati 21 Stasiun, Cek Daftarnya
HAIJAKARTA.ID – Pembangunan koridor baru MRT rute Medansatria-Tomang fase pertama resmi dimulai.
Proyek transportasi massal ini akan melintasi 21 stasiun, dengan panjang rute mencapai 24,5 km.
Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo saat pencanangan proyek di Stasiun MRT Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).
“Pembangunan MRT Lintas Timur-Barat sepanjang 24,5 km terdiri atas 21 stasiun,” ujar Heru.
Daftar Stasiun MRT Rute Medansatria-Tomang
Rute MRT Medansatria-Tomang akan melintasi beberapa kawasan penting di Jakarta dan Bekasi, yaitu:
1. Medan Satria
2. Ujung Menteng
3. Pulo Gebang
4. Cakung Barat
5. Penggilingan
6. Pulogadung
7. Perintis
8. Pakulonan Timur
9. Pakulonan Barat
10. Sumur Batu
11. Cempaka Baru
12. Galur
13. Senen
14. Kwitang
15. Kebon Sirih
16. Thamrin
17. Cideng
18. Petojo
19. Roxy
20. Grogol
21. Tomang
Perluasan Proyek MRT Rute Medansatria-Tomang
Heru juga menyampaikan bahwa proyek ini akan diperluas ke kawasan timur dan barat, mencakup wilayah Cikarang hingga Balaraja.
Dengan begitu, konektivitas antarkota di Jabodetabek akan semakin meningkat.
“Untuk hari ini titik integrasi antara MRT Lintas Utara Selatan, Bundaran HI Ancol Marina dengan MRT Lintas Timur Barat Cikarang, Balaraja untuk rencananya,” jelas Heru.
Pembangunan MRT lintas Timur-Barat ini didanai oleh pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui co-financing bersama Asian Development Bank (ADB).
Kementerian Perhubungan bertindak sebagai Assisting Agency, sementara Pemprov DKI Jakarta sebagai Implementing Agency, dan Badan Transportasi Jakarta (BTA MRT) sebagai Sub-Implementing Agency.
Bagian sepanjang 800 meter dari proyek di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, dibiayai oleh hibah pemerintah pusat, dengan operasionalnya dibebankan kepada Pemprov DKI Jakarta melalui skema Public Service Obligation (PSO).
Heru menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama dalam proyek ini, termasuk Duta Besar Jepang dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, serta kementerian terkait.
“Saya kagum sekaligus berterima kasih kepada semua yang telah berusaha menwujudkan proyek ini,” katanya.
Heru berharap bahwa pembangunan MRT ini akan mempermudah penyediaan infrastruktur transportasi publik yang dapat mendukung pengembangan kota Jakarta berbasis transportasi.
Dengan adanya MRT lintas Timur-Barat ini, diharapkan mobilitas masyarakat dapat lebih efisien, dan transportasi publik menjadi tulang punggung pengembangan perkotaan yang modern.