Oknum Polisi di Subang Sebut Seniman Murahan, Langsung Banjir Hujatan Netizen
HAIJAKARTA.ID – Seorang oknum polisi di Subang sebut seniman murahan menuai kecaman luas netizen.
Insiden ini terjadi dalam sebuah acara hajatan warga di Kampung Melong, Desa Jambelaer, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, pada Sabtu (19/4/2025).
Oknum polisi yang belakangan diketahui sebagai Aiptu Hendra Gunawan dari Polsek Kalijati, naik ke atas panggung dalam kondisi diduga tidak sadar penuh dan menyebut seniman sebagai “profesi tanpa masa depan.”
Oknum Polisi di Subang Sebut Seniman Murahan, Diduga Mabuk Saat Hina Seniman
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan momen ketika Aiptu Hendra menyampaikan pernyataan bernada merendahkan terhadap para pelaku seni.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram milik tokoh media sosial Mardigu Wowiek Prasantyo, alias Bossman Mardigu.
Dalam video tersebut, terdengar Aiptu Hendra berkata:
“Orang seni nggak ada yang hidupnya enak. Semua serba susah.”
Pernyataan itu diduga dilontarkan saat yang bersangkutan dalam pengaruh alkohol, yang semakin memperkeruh suasana acara dan memicu emosi warga serta para pelaku seni setempat.
Klarifikasi dan Penyesalan di Hadapan Publik
Menanggapi kegaduhan yang meluas, pihak Polres Subang bergerak cepat melakukan klarifikasi.
Dalam unggahan akun Instagram resmi @polres_subang, Aiptu Hendra Gunawan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
“Saya benar-benar menyesal atas ucapan saya yang tidak patut. Saya mohon maaf kepada seluruh pelaku seni dan masyarakat Subang atas tindakan saya yang tidak mencerminkan sebagai anggota kepolisian,” ucapnya sambil didampingi oleh Kapolsek Kalijati dan tim Propam.
Permintaan maaf tersebut dilakukan dalam pertemuan resmi bersama tokoh masyarakat dan perwakilan seniman.
Tokoh Seniman Subang Beri Respons Menyejukkan
Tokoh seni lokal Joni Januar, yang turut hadir dalam pertemuan klarifikasi, menyampaikan bahwa pihaknya menerima permintaan maaf tersebut sebagai bentuk itikad baik.
“Kami sangat kecewa, tapi kami juga mengapresiasi keberanian beliau untuk meminta maaf di depan publik. Semoga ini jadi pelajaran bagi semua pihak,” kata Joni.
Ia juga menegaskan pentingnya pendidikan sikap dan etika kepada aparat agar kejadian serupa tak kembali terjadi.
Respons Publik dan Tuntutan Sanksi
Kejadian ini langsung memicu reaksi keras dari netizen. Banyak warganet mempertanyakan kondisi sang oknum saat berada di atas panggung.
“Tes urin dulu nggak sih? Itu polisi apa anak tongkrongan?” tulis akun @_rhenald.
“Kenapa tingkah lakunya kayak habis mabok lem?” sahut @susannakurnia.
Warganet menuntut adanya sanksi tegas agar nama institusi kepolisian tidak tercoreng akibat tindakan segelintir anggotanya.
Dorongan untuk Pembinaan Internal
Meski permintaan maaf telah disampaikan, masyarakat mendesak agar dilakukan pembinaan internal yang menyeluruh.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa aparat tetap menjaga profesionalisme dalam bertugas, baik di ruang publik maupun di lingkungan sosial masyarakat.