Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Pedagang mainan di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, tengah merasakan dampak lesunya penjualan pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Jika pada tahun-tahun sebelumnya kawasan ini selalu ramai diserbu pembeli yang berburu aneka mainan, kondisi tersebut justru berbanding terbalik pada Nataru kali ini.

Alih-alih menikmati lonjakan penjualan, para pedagang hanya bisa menatap kios yang sepi pengunjung.

Omzet Pedagang Mainan Pasar Gembrong Anjlok

Salah satu pedagang mainan di Pasar Gembong yaitu Sahroni, mengungkapkan bahwa omzet di kiosnya turun drastis hingga 75 persen dibandingkan periode libur Nataru tahun 2024.

“Sekarang sepi. Ini saja omzet turun 75 persen, sampai terpaksa harus utang. Kalau (Nataru) tahun lalu masih ada ramai pembeli,” ujar Sahroni saat ditemui di Jakarta Timur, Rabu (31/12/2025), dikutip dari Tribun News.

Ia menilai, merosotnya jumlah pembeli dipicu oleh kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih, ditambah banyaknya pekerja sektor swasta yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Situasi tersebut membuat warga lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang.

Menurut Sahroni, masyarakat kini cenderung menahan pengeluaran dan hanya fokus pada kebutuhan utama, sehingga pembelian barang sekunder seperti mainan anak ikut tertekan.

“Walaupun liburan anak sekolah sekarang jualan sepi. Daya beli masyarakat berkurang, sekarang lapangan pekerjaan enggak ada ini kan otomatis berpengaruh ke jumlah pembeli,” tuturnya.

Kondisi serupa juga dirasakan pedagang lain di Pasar Gembrong.

Abdul, salah satu pedagang, mengaku penjualan terompet dan petasan pada libur Nataru kali ini mengalami penurunan sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu.

“Beda banget sekarang, penurunan (omzet) hampir 40 persen. Ini dagangan terompet kalau sampai malam enggak habis saya balikin (ke agen), tapi saya tetap rugi juga,” kata Abdul.