Pembunuhan Putra Politikus di Rumah Mewah Cilegon, Korban Alami 22 Luka Tusuk di Tubuh
HAIJAKARTA.ID – Kasus pembunuhan putra politikus di rumah mewah Cilegon mengejutkan publik setelah seorang bocah bernama Muhammad Axle ditemukan bersimbah darah dalam rumah elite yang terletak di Perumahan BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon, Banten.
Korban berusia 9 tahun itu merupakan putra dari politikus PKS, Maman Suherman.
Korban pertama kali ditemukan pada Selasa (16/12/2025) dalam kondisi mengenaskan dengan banyak luka tusukan.
Meski langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida Cilegon menggunakan kendaraan pribadi, pihak medis menyatakan korban sudah meninggal dunia.
Kapolsek Cilegon Kompol Firman Hamid menjelaskan bahwa temuan awal menunjukkan luka akibat benda tajam pada tubuh korban.
Kronologi Pembunuhan Putra Politikus di Rumah Mewah Cilegon
Peristiwa pembunuhan putra politikus di rumah mewah Cilegon berawal ketika Maman Suherman menerima panggilan dari anak keduanya, yang meminta pertolongan karena kondisi darurat di rumah.
Secepatnya, ia meninggalkan tempat kerjanya di Ciwandan dan menuju rumah.
“Setibanya di rumah dan membuka pintu, ayah korban melihat anaknya dalam keadaan tengkurap dan mengalami pendarahan hebat,” kata Firman, Selasa (16/12/2025).
Upaya penyelamatan tidak berhasil karena korban dinyatakan meninggal setelah dilakukan pemeriksaan medis.
Motif Pembunuhan
Hingga kini polisi belum menjelaskan motif pembunuhan anak yang tewas di rumah mewah Cilegon tersebut.
Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Yoga Tama, menegaskan penyelidikan masih berjalan dan motif belum dapat dipublikasikan.
“Motif pembunuhan belum bisa kita jelaskan dalam hal ini kita masih melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Polisi telah memasang garis polisi dan melakukan olah TKP secara intensif.
Pemeriksaan 8 Saksi Termasuk Keluarga dan Warga Sekitar
Pihak kepolisian mengungkap sudah memeriksa delapan saksi dari lingkungan sekitar maupun keluarga.
“Untuk saksi sementara yang sudah diperiksa ada delapan orang,” kata Yoga.
Selain itu, polisi juga masih menunggu hasil autopsi untuk memperjelas penyebab kematian.
Korban Alami 22 Luka Kekerasan
Anak yang tewas di rumah mewah Cilegon diketahui mengalami total 22 luka, terdiri dari 19 luka tusukan benda tajam dan tiga luka akibat benda tumpul.
Kasi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan, mengatakan luka-luka tersebut ditemukan di beberapa bagian tubuh, termasuk leher serta bagian vital lain.
Meski begitu, polisi belum menemukan barang bukti alat yang digunakan untuk membunuh korban.
“Untuk benda yang digunakan belum ditemukan, masih dicari,” ujarnya.
Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan keluarga.
Polisi terus mendalami kasus tersebut dan memeriksa setiap kemungkinan motif, pelaku, serta barang bukti yang hilang.
Kasus anak yang tewas di rumah mewah Cilegon ini kini menjadi perhatian luas karena melibatkan anak pejabat publik serta lokasi kejadian yang berada di kawasan perumahan elit.
Sosok Maman Suherman
Haji Maman Suherman dikenal sebagai seorang pengusaha sekaligus anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon.
Ia baru saja dikukuhkan dalam jabatan tersebut melalui kegiatan Rapat Kerja Daerah DPD PKS Cilegon yang berlangsung beberapa hari lalu.
Sebelumnya, Haji Maman sempat aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan pernah menduduki posisi Sekretaris DPC PPP Kota Cilegon. Namanya juga pernah masuk dalam bursa calon wakil wali kota Cilegon pada Pilkada 2024.
Di luar aktivitas politik, Haji Maman cukup dikenal sebagai pengusaha.
Ia merupakan pemilik PT Buana Gearindo Pratama, sebuah perusahaan konstruksi di Cilegon yang bergerak pada sektor mesin, perlengkapan, suku cadang, hingga baja bangunan.
Kediaman Haji Maman, yang kini menjadi lokasi tewasnya sang anak, memiliki desain arsitektur bergaya Eropa, didominasi warna putih dengan bangunan memanjang sekitar 40 meter.
Usai kejadian tragis tersebut, area di sekitar pagar rumah dipadati kendaraan roda dua dan roda empat milik warga yang datang. Beredar kabar bahwa kamera CCTV di rumah itu tidak berfungsi, meski hal ini belum mendapat keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Di depan pintu gerbang rumah, tampak sejumlah karangan bunga duka cita yang ditujukan untuk mendiang Muhammad Aksel Putra, buah hati dari Haji Maman Suherman.
