sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID –  Aplikasi Travoy, yang disediakan oleh Jasa Marga, akan menjadi penunjang yang sangat berguna bagi para pemudik dalam perjalanan mudik menuju kampung halaman.

Tujuan dari Aplikasi Travoy ini adalah untuk menjaga Standar Pelayanan Minimal (SPM) tetap optimal dan mengantisipasi kemungkinan kepadatan yang mungkin terjadi selama arus mudik dan balik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Fitri Wiyanti, Direktur Operasi Jasa Marga, menjelaskan bahwa peningkatan volume lalu lintas akan diimbangi dengan peningkatan sejumlah layanan operasi yang didukung oleh teknologi.

Fitri juga menjelaskan bahwa melalui Intelligent Transportation System (ITS) yang diimplementasikan dalam super-app Jasa Marga Integrated Digitalmap (JID), teknologi ini digunakan oleh Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk menjawab kebutuhan dalam pengelolaan pelayanan jalan tol yang terintegrasi, sekaligus menjadi sumber pusat informasi lalu lintas.

“Tidak hanya membantu operasional petugas Jasa Marga, teknologi ini juga digunakan untuk memberikan informasi mengenai kondisi lalu lintas dan rest area di jalan tol secara real time kepada pengguna jalan melalui Aplikasi Travoy,” kata Fitri.

Ia juga mengungkapkan bahwa peningkatan layanan teknologi tersebut mampu menghasilkan data dan informasi yang selanjutnya dianalisis oleh sejumlah Expert Talent di Jasa Marga.

Data tersebut dimanfaatkan secara optimal oleh stakeholder sebagai pengambil keputusan utama, terutama dalam merancang rekayasa lalu lintas guna memaksimalkan kapasitas jalan tol dan mencegah kemacetan kendaraan.

Jasa Marga menggunakan teknologi penghitungan digital berbasis radar dan analitika CCTV berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memantau kapasitas maksimum yang dapat diakomodasi di ruas jalan tol.

Mereka memperhatikan standar yang telah disepakati, termasuk kecepatan minimum 40 km/jam, kapasitas maksimum jalan tol dengan V/C ratio di bawah 0,8, masa transisi sekitar 2 jam, dan faktor keselamatan.

“Sebagai dasar pengambilan kebijakan, kami juga memasang radar traffic counting sejumlah 159 unit di Jabodetabek, Transjawa serta rest area untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi pengambilan keputusan rekayasa lalu lintas,” papar Fitri.

Ia juga menambahkan pihaknya telah menambahkan Google Hit pada jalur arteri Jakarta-Malang dan Bali sebanyak 195 titik untuk memantau kecepatan rata-rata di sekitar jalan tol dan mengantisipasi kemungkinan kepadatan.

“Sedangkan untuk ruas Jakarta-Cikampek kami juga telah mengoperasikan Lane Control Signal (LCS) sebanyak 4 titik untuk pengaturan lajur Contraflow dalam mengoptimalkan okupansi lajur Contraflow,” imbuhnya.

Semua layanan ini juga dapat diakses oleh pengguna jalan melalui Aplikasi Travoy yang mudah diakses melalui smartphone.

Jasa Marga juga telah memperbarui fitur terbaru Aplikasi Travoy dengan menambahkan Travoy Journey, yang memberikan informasi mengenai estimasi jarak, waktu tempuh, tarif tol, kondisi lalu lintas, CCTV real-time, lokasi rest area yang akan dilewati, informasi pada Dynamic Message Sign (DMS), dan kecepatan rata-rata selama perjalanan.

Untuk meningkatkan layanan di rest area, Jasa Marga melalui anak perusahaannya, PT Jasamarga Related Business, memastikan fasilitas dan pelayanan di 59 Rest Area, 2 Rest Area Fungsional, dan 1 Rest Area alternatif di Ciperna Barat (Kantor Representative Office 2 PT JTT) yang dikelola oleh Jasa Marga Group berjalan dengan optimal.

Program percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai ini juga didukung Jasa Marga. Caranya dengan meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area menjadi 49 titik, hal ini merupakan peningkatan signifikan dari jumlah sebelumnya yang hanya 17 titik.