Pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia Masih Berlanjut di Jakarta Barat, Cegah Penyakit DBD
HAIJAKARTA.ID – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mengumumkan bahwa program pengembangbiakan nyamuk ber-wolbachia untuk memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan
Kembangan Utara telah selesai dan akan segera bergeser ke kelurahan lainnya di Kecamatan Kembangan.
Proses ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menanggulangi DBD yang semakin menurun di wilayah tersebut.
Pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia Masih Berlanjut di Jakarta Barat
Kepala Sudinkes Jakarta Barat, Erizon Safari, menyatakan bahwa program pengembangbiakan nyamuk ber-wolbachia di Kembangan Utara telah selesai, dan diperkirakan akan bergeser ke kelurahan lainnya dalam satu hingga dua minggu mendatang.
Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kasus DBD yang tinggi di wilayah tersebut.
“Untungnya sudah ada hasil, rencana kami akan memperluas wilayah dalam 2 minggu ke depan supaya rata dan makin maksimal hasilnya,” ujar Erizon Safari.
Penurunan Kasus DBD di Jakarta Barat
Erizon juga mengungkapkan bahwa angka kasus DBD di Jakarta Barat telah menunjukkan penurunan dalam beberapa waktu terakhir, meskipun ia belum membeberkan jumlah pasti kasus DBD sejak September hingga Oktober 2024.
Penurunan tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya penanggulangan DBD, termasuk penerapan metode pengembangbiakan nyamuk ber-wolbachia.
“Apa yang diupayakan dan dikerjakan selama ini ada hasilnya yakni menurunnya jumlah kasus DBD di kawasan ini” tambah Erizon.
Proses Evaluasi yang Memakan Waktu
Meskipun penerapan metode wolbachia di Kembangan Utara sudah selesai, Erizon menjelaskan bahwa evaluasi dari program ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan bisa mencapai 10 tahun untuk melihat dampak yang signifikan.
“Bisa sampai 10 tahun itu,” jelasnya, mengenai waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi hasil dari program pengembangbiakan nyamuk ber-wolbachia.
Pada awal tahun 2024, Jakarta Barat mengalami lonjakan kasus DBD yang signifikan, dengan 797 kasus pada bulan April dan 777 kasus pada Mei.
Namun, setelah penerapan program pengembangbiakan nyamuk ber-wolbachia, kasus DBD mulai menurun, dengan angka 337 kasus pada Juni 2024.
Pada Juli 2024, jumlah kasus DBD turun menjadi 216, dan pada Agustus 2024, angka kasus DBD menurun drastis menjadi 73 kasus.
Program Orang Tua Asuh (OTA) untuk Nyamuk Wolbachia
Pemerintah Kota Jakarta Barat juga menginisiasi program Orang Tua Asuh (OTA), di mana masyarakat setempat bersedia untuk menjaga ember berisi telur nyamuk ber-wolbachia.
Hingga saat ini, sebanyak 1.185 orang telah terdaftar sebagai OTA di Kembangan Utara.
Mereka bertugas untuk merawat ember berisi telur nyamuk tersebut, yang nantinya akan menjadi nyamuk ber-wolbachia yang dilepaskan untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan penyebab DBD.