Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Banyak yang belum mengerti apa perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila.

Padahal, keduanya memiliki makna dan latar belakang sejarah yang berbeda.

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, sementara Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober.

Sejarah Awal Mula Hari Lahir Pancasila

Hari Lahir Pancasila merupakan momentum bersejarah ketika Presiden Soekarno memperkenalkan gagasan dasar negara Indonesia pada 1 Juni 1945 dalam sidang pertama BPUPKI.

Pidato tersebut kemudian menjadi landasan lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Peringatan Hari Lahir Pancasila pertama kali digelar pada 1964.

Namun, di era pemerintahan Presiden Soeharto, peringatan ini sempat dihentikan sejak 1970 meskipun sebelumnya sempat diperingati pada 1967 dan 1968.

Setelah reformasi 1998, barulah peringatan ini kembali dihidupkan.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo, tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.

Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila, hari ini khusus diperingati setiap 1 Oktober untuk mengenang tragedi G30S/PKI yang terjadi pada 30 September – 1 Oktober 1965.

Peristiwa ini menewaskan sejumlah Jenderal TNI AD yang kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan melalui Keppres Nomor 153 Tahun 1967 pada masa Presiden Soeharto.

Tujuannya untuk mempertebal keyakinan bahwa Pancasila tetap kokoh sebagai dasar negara dan tidak tergoyahkan oleh upaya penghancuran.

Makna Kedua Peringatan

Hari Lahir Pancasila (1 Juni): menandai lahirnya ideologi bangsa yang digagas oleh Soekarno.

Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober): mengenang perjuangan bangsa dalam mempertahankan Pancasila dari ancaman penghancuran.

Keduanya sama-sama penting, tetapi memiliki nilai historis yang berbeda.

Hari Lahir Pancasila menjadi pengingat tentang dasar berdirinya bangsa, sementara Hari Kesaktian Pancasila menjadi simbol keteguhan rakyat Indonesia dalam menjaga ideologi negara.