Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Kericuhan antara kelompok organisasi masyarakat (ormas) dan para penagih utang atau mata elang (matel) pecah di kawasan Jalan Outer Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (10/11/2025) siang.

Insiden bentrok ormas dan matel di Cengkareng tersebut sempat membuat lalu lintas tersendat dan menimbulkan kepanikan warga sekitar.

Bentrokan antara ormas dan matel itu terjadi di sekitar simpang lampu merah Cengkareng, tepat di depan Mal Ciplaz.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak kedua kelompok saling melempar batu dan bambu di tengah jalan. Aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Barat segera diterjunkan untuk meredam situasi.

Berawal dari Kesalahpahaman

Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Tri Suhartanto, menjelaskan bahwa bentrokan antara ormas dan matel dipicu oleh salah paham.

“Informasi yang kami terima, insiden ini berawal dari kesalahpahaman antara kedua kelompok hingga terjadi perselisihan dan penyerangan ke salah satu lokasi,” ujar Tri, Selasa (11/11/2025).

Tri menambahkan, setelah dilakukan mediasi, kondisi kedua kelompok kini berangsur kondusif.

“Sudah kami lakukan upaya mediasi. Saat ini, kedua pihak sudah berdamai dan situasi aman terkendali,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa akibat bentrokan tersebut.

“Syukurlah tidak ada korban. Kami juga mengimbau masyarakat tetap tenang karena situasi sudah terkendali,” kata Tri.

Pemicu Bentrok Ormas dan Matel di Cengkareng

Sejumlah saksi mata menduga bentrokan antara ormas dan matel bermula dari penarikan kendaraan milik salah satu anggota ormas oleh kelompok mata elang.

Irma (38), warga sekitar, mengaku melihat keributan itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.

“Tiba-tiba banyak orang datang ramai-ramai, bawa bambu dan batu. Mereka mencari kelompok matel di dalam kompleks ruko,” ujar Irma.

Menurutnya, setelah teriakan dan dorong-dorongan, aksi saling lempar pun pecah.

“Enggak lama langsung berantem, lempar-lemparan batu. Saya lihat ada yang sampai tergeletak di jalan,” tuturnya.

Kesaksian serupa disampaikan oleh Rahmat (42), pengemudi ojek yang mangkal di sekitar lokasi. Ia mengatakan, bentrokan itu diduga merupakan aksi penyerangan ke kantor kelompok matel.

“Katanya, kantor matel diserang ormas. Situasinya mirip tawuran, banyak yang bawa bambu,” ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Aang Kaharudin, membenarkan adanya bentrokan antara ormas BPPKB dengan kelompok mata elang.

“Benar, itu bentrokan ormas BPPKB dengan matel. Saat ini keduanya masih dalam proses mediasi di Polsek Cengkareng,” jelas Aang.

Polisi gabungan dari Polsek Cengkareng dan Polres Metro Jakarta Barat kini menangani kasus tersebut. Satu unit mobil patroli sempat mengalami kerusakan akibat terkena lemparan batu.

Pantauan di lokasi pada Senin sore menunjukkan sejumlah aparat kepolisian masih berjaga di sekitar tempat kejadian.

Rolling door hijau kantor kelompok matel tampak rusak di bagian bawah, dan batu-batu sisa bentrokan masih berserakan di sekitar area.

AKBP Tri Suhartanto memastikan, kondisi kini sudah aman.

“Alhamdulillah, saat ini kedua kelompok sudah damai dan tidak ada lagi kesalahpahaman. Kami berharap masyarakat tidak terprovokasi dan tetap menjaga ketertiban,” tegasnya.