Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Kasus penculikan sekaligus pembunuhan Kepala Cabang BRI Muhammad Ilham Pradipta (37) terus menyita perhatian publik.

Nama profil Dwi Hartono ikut menjadi sorotan setelah dirinya diduga sebagai dalang utama dalam peristiwa yang mengguncang jagat perbankan ini.

Penangkapan Dwi Hartono

Dwi Hartono ditangkap bersama dua rekannya, YJ dan AA, di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025).

Penangkapan berlangsung dramatis setelah polisi melakukan pengejaran terhadap mobil Toyota Avanza hitam yang ditumpangi para pelaku.

Aparat sempat memberikan peringatan tegas sebelum akhirnya memborgol ketiganya.

Sementara itu, tersangka lain berinisial C berhasil diamankan di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, sehari setelahnya.

Sebelumnya, empat pelaku lain yakni AT, RS, RAH, dan EW sudah lebih dulu ditangkap pihak kepolisian.

Profil Dwi Hartono

Nama Dwi Hartono kini ramai diperbincangkan setelah ditangkap polisi dan disebut sebagai dalang kasus pembunuhan berencana terhadap Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta.

Sebelum kasus ini mencuat, Dwi dikenal luas sebagai influencer, motivator, sekaligus pengusaha muda sukses serta crazy rich Jambi.

Pria kelahiran Lahat, Sumatera Selatan, 6 Oktober 1985 ini sempat merintis berbagai usaha sejak kuliah, mulai dari warnet, persewaan PS2, hingga kafe.

Namun pada 2012, usahanya bangkrut dan ia terlilit utang miliaran rupiah.

Meski begitu, Dwi berhasil bangkit kembali hingga mampu membeli properti senilai Rp5 miliar dan mendirikan Hartono Foundation pada 2015.

Yayasan tersebut bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan, bahkan dikenal memberikan beasiswa penuh bagi korban kekerasan seksual serta aktif membangun kampung halamannya di Rimbo Bujang sejak 2016.

Portofolio bisnis Dwi mencakup sektor perkebunan, perdagangan (trading), hingga teknologi pendidikan.

Ia juga mendirikan platform edukasi digital bernama “Guruku”, yang menyasar modernisasi pendidikan di Indonesia.

Melalui Instagram @klanhartono dan kanal YouTube pribadinya, Dwi aktif berbagi konten bisnis serta motivasi.

Hal ini membuatnya dikenal sebagai sosok flamboyan, dermawan, dan inspiratif di mata banyak orang, khususnya masyarakat Jambi.

Tak hanya dunia usaha, Dwi kerap berperan sebagai motivator, sering membagikan kisah hidupnya yang jatuh bangun dalam membangun bisnis.

Ia bahkan sempat menyampaikan rencana untuk melanjutkan pendidikan S2 di salah satu universitas negeri.

Namun citra positif itu kini runtuh. Kepolisian menangkap Dwi Hartono di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025), bersama dua orang lainnya.

Sementara satu pelaku lain dibekuk di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Minggu (24/8/2025).

Dugaan awal menyebutkan, Dwi adalah pihak yang merancang sekaligus memerintahkan aksi penculikan dan pembunuhan tersebut.

Saat ini polisi masih mendalami motif serta peran masing-masing pelaku secara rinci.

Analisis Motif Penculikan

Hingga kini, polisi masih mendalami motif di balik kasus ini.

Sejumlah pihak menduga adanya keterkaitan dengan kasus kredit fiktif.

Kriminolog Adrianus Meliala menilai penculikan tersebut kemungkinan besar bukan bertujuan membunuh, melainkan untuk menekan korban.

“Kasus ini unik karena memadukan kejahatan kerah putih dengan kekerasan fisik,” jelasnya.

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, menambahkan bahwa perencanaan pelaku terbilang sangat lemah.

Menurutnya, penggunaan lakban pada mata dan kaki korban lebih mengarah pada upaya melumpuhkan, bukan indikasi pembunuhan berencana.