Profil Mayjen Deddy Suryadi, Mantan Ajudan Jokowi Kini Jabat Pangdam Jaya

HAIJAKARTA.ID – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto resmi menunjuk Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Deddy Suryadi sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya/Jayakarta.
Penunjukan ini merupakan bagian dari rotasi besar-besaran terhadap 117 perwira tinggi (Pati) TNI.
Mayjen Deddy menggantikan Mayjen Rafael Granada Baay yang kini dipercaya mengemban jabatan sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (Sestama BIN). Rafael akan naik pangkat menjadi Letnan Jenderal (Letjen) seiring jabatannya yang baru.
Karir dan Profil Mayjen Deddy Suryadi
Mayjen TNI Deddy Suryadi lahir di Bandung, 14 September 1973. Sebelum dilantik sebagai Pangdam Jaya, Mayjen Deddy menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro sejak 21 Februari 2024.
Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1996 dan berasal dari kecabangan infanteri. Mayoritas karier militernya dihabiskan di satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus), di mana ia pernah menduduki berbagai jabatan strategis seperti Komandan Grup 2/Sandi Yudha (2016–2017), Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus (2021–2022), hingga puncaknya sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus pada 2023–2024.
Selain kiprahnya di satuan tempur, Deddy juga pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo pada periode 2017–2019.
Setelah itu, ia mengemban tugas sebagai Kepala Staf Korem (Kasrem) 061/Surya Kencana di Bogor dan Komandan Korem 074/Warastratama di Solo pada 2021. Pada 2022–2023, Deddy menduduki posisi Kasdam IV/Diponegoro sebelum akhirnya dipromosikan menjadi Pangdam.
Adapun pejabat sebelumnya, Mayjen Rafael Granada Baay, merupakan lulusan Akmil 1993 dan juga memiliki latar belakang kuat di Kopassus.
Ia pernah menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) sebelum ditunjuk menjadi Pangdam Jaya.
Mutasi 117 Pati TNI
Penunjukan Mayjen Deddy merupakan bagian dari rotasi besar yang tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan di Lingkungan TNI yang ditetapkan pada Selasa (27/5).
“Mutasi ini bukan sekadar proses administratif, tapi juga bagian dari strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas tugas TNI,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, Rabu (28/5).
Dari total 117 perwira tinggi yang mengalami mutasi, terdiri dari 47 Pati TNI Angkatan Darat, 30 Pati TNI Angkatan Laut, dan 40 Pati TNI Angkatan Udara. Rotasi ini disebut sebagai bagian dari regenerasi kepemimpinan dan adaptasi strategis dalam menjaga kesiapsiagaan pertahanan nasional menghadapi dinamika global dan domestik.