Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Situasi lalu lintas antara Malang dan Lumajang mengalami perubahan besar setelah Gunung Semeru erupsi hari ini.

Untuk menjaga keselamatan masyarakat, sejumlah akses jalan dari dua wilayah tersebut ditutup sementara hingga kondisi kembali dinyatakan aman.

Rekayasa Lalin Malang–Lumajang Selama Gunung Semeru Erupsi

Penutupan jalur dilakukan karena aktivitas Gunung Semeru erupsi meningkat. Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas pada beberapa titik vital.

Kasat Lantas Polres Malang menjelaskan dalam pernyataan yang disampaikan ulang bahwa akses dari arah Lumajang sudah dihentikan sementara oleh pihak kepolisian setempat.

Sementara dari sisi Malang masyarakat telah diarahkan mengikuti penutupan tersebut sampai kondisi dinilai aman.

Akses jalan di kawasan Ampelgading juga ikut ditutup. Pengendara dari Malang yang berencana menuju Lumajang diimbau untuk memakai jalur alternatif.

Penutupan ini bersifat situasional, disesuaikan dengan perkembangan terbaru dari aktivitas Gunung Semeru erupsi.

Jalur alternatif yang disarankan meliputi rute Malang–Pasuruan–Probolinggo.

Personel Disiagakan di Titik Strategis

Personel lalu lintas Polres Malang kini berjaga di sejumlah lokasi penting untuk melakukan penyekatan serta memberikan informasi kepada para pengguna jalan yang hendak melintas menuju Lumajang melalui Ampelgading.

Kasi Humas Polres Malang menyampaikan dalam keterangan yang telah diparafrasakan bahwa penutupan jalur tersebut merupakan langkah untuk memastikan keselamatan warga di tengah kondisi erupsi yang masih berubah-ubah.

Ia menekankan agar masyarakat mengikuti arahan petugas demi keamanan bersama.

Aktivitas Erupsi Semeru Masih Tinggi

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Awan panas tercatat meluncur sejauh 5,5 kilometer menuju kawasan Besuk Kobokan.

Kolom abu terpantau berwarna kelabu pekat dengan intensitas tebal, mengarah ke barat laut hingga utara.

Erupsi yang terjadi juga terekam melalui seismograf Pos Pengamatan Gunung Semeru dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 16 menit 40 detik.

Status Gunung Semeru saat ini berada pada level awas. Jalur pendakian telah resmi ditutup sementara sebagai langkah mitigasi.