Resbob Hina Orang Sunda, Gubernur Dedi Mulyadi: Kita Ahli Membunuh Tanpa Menyentuh
HAIJAKARTA.ID – Kasus resbob hina orang Sunda mendadak viral di media sosial setelah ucapan yang ia lontarkan dinilai menyinggung.
Penghinaan ini juga memicu reaksi keras dari warganet.
Resbob Hina Orang Sunda
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut memberikan respons terhadap insiden yang menyinggung martabat warga Sunda tersebut.
Sebagai gubernur yang juga berasal dari Suku Sunda, Dedi Mulyadi memilih merespons dengan tenang dan meminta masyarakat tidak terpancing emosi.
Ia menegaskan bahwa persoalan resbob hina orang Sunda sudah dilaporkan ke pihak kepolisian dan kini sedang dalam proses hukum.
“Tetap tenang. Jangan mudah tersulut emosi terkait Resbob hina orang Sunda,” ujar Dedi Mulyadi dalam unggahan media sosialnya, Jumat (12/12/2025).
Alih-alih memancing amarah publik, Dedi mengingatkan masyarakat Sunda untuk mengutamakan sopan santun dan tidak membalas dengan tindakan negatif.
Ia menegaskan, proses hukum akan berjalan sesuai aturan. “Sudah dilaporkan, biarkan hukum yang menyentuh. Kita ahli membunuh tanpa menyentuh. Jangan kotori mulut dan tangan kita,” tegasnya kembali menanggapi kasus resbob hina orang Sunda.
Dedi juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kesantunan yang melekat pada masyarakat Sunda. “Mati karena kerinduan pada sikap sopan santun yang ditunjukkan,” tulisnya.
Reaksi Publik
Pernyataan kasar Resbob terhadap Viking serta hinaan yang ditujukan kepada Suku Sunda menuai kecaman dari berbagai pihak.
Komedian asal Cimahi, Sule, turut merasa tersinggung dan mempertanyakan motif Resbob menghina komunitas Sunda.
“Naon maksudna coba,” tulis Sule dalam unggahan di Instagram sambil membagikan ulang video viral tersebut.
Ungkapan kecewa Sule mendapat dukungan luas dari warganet yang juga mengecam tindakan Resbob.
Wakil Gubernur Jawa Barat Ikut Laporkan Pelaku
Selain Gubernur Dedi Mulyadi, Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, turut memberikan pernyataan resmi. Ia menilai tindakan Resbob bukan sekadar hinaan, tetapi sudah masuk kategori ujaran kebencian SARA.
Erwan menegaskan bahwa kasus resbob hina orang Sunda wajib diproses agar pelaku mendapatkan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kami meminta aparat segera menindak sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Video Resbob Hina Orang Sunda Viral di Media Sosial
Kasus ini pertama kali viral setelah cuplikan live streaming Resbob beredar luas.
Dalam video tersebut, Resbob menghina Viking, Persib Bandung, dan Suku Sunda dengan kata-kata provokatif yang langsung memicu kemarahan publik.
Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @snc.suaranusantara yang menyertakan narasi bahwa tindakan Resbob dapat merusak kerukunan masyarakat Jawa Barat.
“Ucapannya yang merendahkan itu langsung memicu amarah warganet, terutama Bobotoh, Viking, dan masyarakat Jawa Barat. Banyak pihak menilai tindakan tersebut sebagai provokasi serius yang berpotensi merusak kerukunan dan memecah belah persatuan,” dikutip dari @snc.suaranusantara
Hingga kini, polisi masih mendalami kasus resbob hina orang Sunda sambil memeriksa berbagai bukti digital yang beredar.

