Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan menerapkan kebijakan baru berupa mata pelajaran tambahan siswa SMA/SMK di Jakarta berupa bahasa asing mulai tahun depan.

Langkah tersebut digagas sebagai upaya meningkatkan kompetensi pelajar yang berniat bekerja di luar negeri.

Mata Pelajaran Tambahan Bahasa Asing Siswa SMA/SMK di Jakarta 2025/2026

Instruksi resmi diberikan Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, kepada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI.

Kebijakan mata pelajaran tambahan siswa SMA/SMK di Jakarta ini dijalankan setelah melihat tingginya kebutuhan tenaga kerja dari berbagai negara.

Rano menegaskan bahwa ia telah mengarahkan Disdik untuk memasukkan pelajaran bahasa asing di seluruh SMA, SMK, sekolah kesehatan, dan sekolah perawatan di Jakarta.

Ia menyampaikan, “Saya sudah meminta Kepala Disdik agar menambah pelajaran bahasa di setiap SMK, termasuk sekolah perawatan dan kesehatan, supaya mereka lebih siap saat ingin bekerja di luar negeri,” ucapnya dalam pernyataan yang dikutip dari Antara.

Menurutnya, kemampuan bahasa asing seperti Inggris, Mandarin, dan Jepang masih menjadi hambatan utama bagi calon pekerja migran.

“Sebenarnya anak-anak kita punya kesiapan bekerja, tapi kendala pertamanya selalu bahasa asing. Terus terang, pembelajaran bahasa belum dipersiapkan sejak awal,” ungkapnya.

Dimulai Tahun Depan

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Disdik DKI menegaskan bahwa mata pelajaran tambahan siswa SMA/SMK di Jakarta berupa bahasa asing akan mulai diterapkan dalam kurikulum pada tahun ajaran berikutnya.

Tujuannya agar siswa memiliki kemampuan bahasa yang matang sebelum terjun ke dunia kerja.

Direktur Jenderal Penempatan KP2MI, Ahnas, menambahkan bahwa kebutuhan tenaga kerja internasional sangat besar, terutama dari Jepang yang memerlukan lebih dari 750 ribu pekerja setiap tahun.

Ia menjelaskan, “Supaya nanti bisa lebih mudah mengisi berbagai posisi di luar negeri, kami mendorong Pemprov DKI mempersiapkan siswa sejak sekolah melalui penguatan kurikulum bahasa asing,” katanya.

Data KP2MI per November 2025 mencatat lebih dari 359 ribu lowongan kerja luar negeri tersedia, dengan hampir 70 ribu posisi sudah terisi.

Kebijakan penambahan mata pelajaran tambahan siswa SMA/SMK di Jakarta ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing pelajar di pasar kerja global.

Dengan kebutuhan tenaga kerja luar negeri yang terus meningkat, kemampuan bahasa menjadi unsur utama untuk memastikan lulusan Jakarta dapat bersaing dan mendapatkan kesempatan yang lebih luas.