Rompi Taktis Verrell Bramasta Bikin Heboh: Atribut Lapangan atau Sekadar Fashion?
HAIJAKARTA.ID – Setelah Zulkifli Hasan, Ketua PAN yang juga Menteri Koordinator Bidang Pangan viral karena aksinya menggotong beras yang disebut-sebut hanya demi pencitraan saat meninjau lokasi bencana di Sumatera, kini giliran salah satu kadernya yang ikut jadi sorotan.
Verrell Bramasta, yang juga turun membantu ke lapangan, ramai dibahas warganet, namun kali ini bukan soal aksi, melainkan soal gaya berbusananya.
Rompi Taktis Verrell Bramasta
Anggota DPR yang sebelumnya dikenal sebagai artis dan putra dari aktris senior Venna Melinda itu membagikan momen saat ia berkunjung ke Padang, Sumatera Barat, wilayah yang terdampak banjir bandang dan longsor.
Dalam unggahan tersebut, Verrell terlihat mengenakan kaus olahraga Under Armour dipadukan dengan celana panjang formal.
Ia juga memakai luaran bermotif loreng yang sempat disangka banyak orang sebagai rompi antipeluru.
Di bagian depannya, terpampang jelas tulisan “Verrell DPR RI”.
Verrell pun segera memberikan penjelasan.
Ia menegaskan bahwa rompi yang dikenakannya bukan rompi antipeluru, melainkan tactical vest atau rompi taktis yang biasa dipakai untuk aktivitas lapangan.
“Rompi taktis ini tidak dilengkapi pelat balistik, dan fungsinya memang untuk membawa perlengkapan. Saya pada saat itu membawa perlengkapan seperti air minum, uang kas untuk dibagi-bagi, dan sebagainya,” kata Verrell, dikutip dari Detik.
Atribut Lapangan atau Sekadar Fashion?
Menurut berbagai sumber, sejarah awal tactical vest bisa ditarik kembali ke abad ke-20, terutama saat Perang Vietnam berlangsung.
Ketika itu, tentara Amerika memakai rompi dengan banyak kantong untuk menyimpan amunisi, peta, hingga perlengkapan darurat.
Intinya, desain rompi ini memang dibuat supaya praktis, tahan banting, dan mudah diakses.
Seiring waktu, material seperti nilon balistik dan teknologi desain modular membuat rompi taktis berkembang pesat.
Hadirnya sistem MOLLE (Modular Lightweight Load-carrying Equipment) pada 1990-an membuat rompi ini semakin fleksibel karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan setiap prajurit.
Tak berhenti di dunia militer, rompi taktis kemudian merambah budaya populer.
Era 1990–2000-an dipenuhi film aksi dan gim bertema militer yang ikut mengangkat citra tactical vest.
Musisi hip-hop juga turut mempopulerkannya sebagai simbol gaya yang tegas dan berani.
Ketika tren streetwear mulai booming, para desainer ikut mengadaptasi rompi taktis, menjadikannya bukan hanya sekadar modis, tapi juga fungsional.
Rompi ini bahkan tampil di panggung fashion besar seperti Prada Fall 2018 dan Louis Vuitton Fall 2019, koleksi perdana Virgil Abloh untuk lini busana pria.
Vogue pernah menyebut fenomena ini sebagai tren “war-core”.
Namun, Adam Levy, pemilik Dave’s New York, toko pakaian utilitarian di Chelsea, Manhattan menilai tren tersebut bisa terasa janggal bila dipakai di konteks yang tidak membutuhkan fungsinya.
“Mengenakan pakaian fungsional di lingkungan yang tidak menuntut fungsi tersebut membuat orang menoleh. Rasanya hampir ironis,” ujarnya kepada New York Times.
Kalau menurut kalian, tactical vest yang dipakai Verrell lebih ke kebutuhan lapangan atau cuma untuk gaya demi konten?
