Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap, Dari Asal Usul hingga Tradisinya

HAIJAKARTA.ID – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu tradisi penting dalam sejarah Islam.
Momen ini selalu diperingati oleh umat Muslim di berbagai belahan dunia dengan mengenang perjuangan, teladan, serta ajaran Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Maulid Nabi jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah.
Awal Mula Istilah Maulid Nabi
Menurut keterangan resmi Kementerian Agama, istilah Maulid Nabi berasal dari bahasa Arab.
Kata maulid bermakna lahir atau kelahiran, sedangkan kata nabi merujuk kepada Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian, Maulid Nabi diartikan sebagai peringatan hari kelahiran Rasulullah SAW.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Dalam buku Sirah Nabawiyah karya Prof. Dr. Muh. Rawwas Qol’ahji, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah.
Kala itu, sistem penanggalan hijriah belum ditetapkan.
Sementara dalam buku Sejarah Maulid Nabi karya Ahmad Sauri, yang dikutip dari situs NU, tradisi peringatan Maulid Nabi telah berlangsung sejak tahun kedua Hijriah.
Catatan sejarah menyebutkan, Khaizuran atau ibu dari Khalifah Musa al-Hadi dan al-Rasyid, memerintahkan penduduk Madinah merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.
Ia juga menyampaikan perintah serupa kepada penduduk Makkah untuk merayakannya di rumah masing-masing.
Pengaruh Khaizuran dalam Perayaan Maulid Nabi
Khaizuran dikenal sebagai sosok penting pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, khususnya di era Khalifah al-Mahdi, al-Hadi, dan al-Rasyid.
Pengaruhnya berhasil mendorong umat Islam di Madinah dan Makkah mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk penghormatan terhadap keteladanan Rasulullah.