Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Dalam mendukung rangkaian perayaan Natal 2025, Terowongan Silaturrahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta secara resmi dibuka untuk memudahkan akses para umat yang merayakan.

Fasilitas ini dimanfaatkan guna memudahkan mobilitas umat yang mengikuti misa Natal, terutama terkait akses parkir dan keamanan penyeberangan.

Terowongan Silaturrahim Dibuka Selama Perayaan Natal

Kepala Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral, Susyana Suwadie, menjelaskan pembukaan Terowongan Silaturrahim dilakukan karena tingginya potensi kedatangan kendaraan umat selama perayaan Natal.

Ia menyampaikan bahwa terowongan tersebut menghubungkan area parkir di rubanah atau basement Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Kapasitas parkir di basement Masjid Istiqlal sendiri mencapai sekitar 700 hingga 800 mobil.

Susyana menuturkan, keberadaan terowongan ini sangat membantu umat untuk dapat memarkir kendaraan di Masjid Istiqlal dan berjalan menuju Katedral dengan aman serta nyaman.

Menurut Susyana, Terowongan Silaturrahim dibuka sejak pagi hingga malam pada malam Natal 24 Desember dan Hari Raya Natal 25 Desember 2025.

Pembukaan ini bertujuan mempermudah umat agar dapat mengikuti misa tanpa harus menyeberang jalan raya yang padat.

Ia menambahkan, penggunaan terowongan difokuskan untuk mendukung kelancaran ibadah selama perayaan Natal dan memastikan kenyamanan para jemaat.

Belum Dibuka untuk Umum

Meski dibuka selama Natal 2025, Susyana menegaskan Terowongan Silaturrahim belum dibuka untuk umum secara bebas. Akses masih dikhususkan bagi rangkaian perayaan Natal.

Namun demikian, terowongan tetap dapat dikunjungi oleh komunitas tertentu dengan mengajukan permohonan atau surat perjanjian. Hal ini dilakukan sembari menunggu penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang final.

Setelah SOP rampung, pihak pengelola berencana membuka terowongan tersebut untuk masyarakat umum.

Sejarah Terowongan Silaturrahim Istiqlal-Katedral

Terowongan Silaturrahim dibangun pada masa pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Ide pembangunan muncul saat Presiden Jokowi meninjau renovasi Masjid Istiqlal pada 7 Februari 2020.

Pembangunan dimulai pada Januari 2021 dan rampung pada tahun yang sama.

Terowongan ini memiliki panjang 34 meter, lebar 5 meter, dan tinggi 8 meter dengan anggaran sekitar Rp39–40 miliar yang menjadi bagian dari renovasi besar Masjid Istiqlal.

Terowongan terletak di halaman depan pintu Al Fattah Masjid Istiqlal dan menjadi penghubung langsung menuju Gereja Katedral.

Presiden Jokowi kala itu menyampaikan harapan agar Terowongan Silaturrahim menjadi simbol kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Gagasan ini juga mendapat dukungan dari Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Romo Albertus Hani.

Ia menilai pembangunan terowongan semakin menegaskan semangat persaudaraan yang telah dicita-citakan sejak era Presiden pertama RI, Soekarno, ketika Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral dibangun berdampingan.

Terowongan ini kemudian diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 12 Desember 2024.