Viral! 2 PNS Kudus Adu Jotos di Karaoke Saat Jam Kerja, Diduga Mabuk dan Berebut Wanita Penghibur
HAIJAKARTA.ID – Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan publik usai videonya viral.
Dalam unggahan video tersebut memberitakan bahwa mereka terlibat perkelahian di tempat karaoke.
Peristiwa tersebut dikabarkan terjadi di sebuah tempat karaoke di Kabupaten Pati pada Selasa (8/7/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, saat jam kerja masih berlangsung.
Video 2 PNS Kudus Adu Jotos di Karaoke Saat Jam Kerja Viral
Menurut berbagai sumber, disebutkan bahwa dua pria yang diduga menjabat sebagai pejabat UPT (Unit Pelaksana Teknis) di Kudus, terlibat adu jotos karena berebut pemandu lagu (LC).
“Info geger gede. Kepala UPT di Kudus ngerum/karaoke mabuk-mabukan saat jam kerja di kafe karaoke Pati, berujung adu jotos rebutan LC/PK sama teman sendiri dan berujung laporan polisi,” tulis akun tersebut.
Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu laporan resmi dari Inspektorat.
“Saya belum dapat laporan resminya. Kami akan minta Inspektorat untuk menyelidiki dan melapor ke kami,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Sam’ani menegaskan bahwa ASN seharusnya menjaga etika, marwah, dan sikap profesional selama menjalankan tugas. Jika terbukti bersalah, ia memastikan sanksi tegas akan diberikan kepada para pelaku.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul di masyarakat. Jika benar ada pelanggaran, akan kami tindak dengan tegas,” ucapnya.
Inspektorat Akan Panggil Dua ASN Terkait Klarifikasi
Inspektur Kabupaten Kudus, Eko Djumartono, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera memanggil dua ASN yang disebut dalam informasi viral tersebut.
“Keduanya berasal dari satu dinas. Meski tidak ada laporan resmi dari masyarakat, kami tetap bergerak karena informasi telah menyebar luas di media sosial,” katanya.
Pemanggilan ini bertujuan untuk melakukan klarifikasi dan menemukan fakta yang sebenarnya.
Hasil pemeriksaan akan diserahkan ke Tim Pembina Kepegawaian Pemkab Kudus untuk ditindaklanjuti.
“Kami hanya ingin menggali kebenaran. Hasilnya akan kami bahas dan rapatkan bersama pembina kepegawaian,” tegas Eko.