Viral Pencurian Sepeda di Stasiun Tanah Abang Terungkap, Begini Kronologi dan Cara Pelaku Beraksi
HAIJAKARTA.ID – Kasus pencurian sepeda milik seorang pengguna KRL yang diparkir di Stasiun Tanah Abang akhirnya berhasil diungkap.
Peristiwa ini sempat ramai diperbincangkan di media sosial dan menyita perhatian publik.
Viralnya kasus tersebut mendorong Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia untuk ikut turun tangan dan berkoordinasi dengan pihak KAI Commuter.
Melalui penelusuran rekaman CCTV yang didukung teknologi analytics, KAI Commuter Line berhasil mengidentifikasi terduga pelaku.
Pelaku akhirnya diamankan oleh petugas keamanan saat berada di area Stasiun Palmerah pada Kamis (25/12/2025).
Kronologi Pencurian Sepeda di Stasiun Tanah Abang
Kasus ini bermula dari unggahan video seorang warga yang kehilangan sepeda saat dititipkan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Video tersebut viral di media sosial pada Selasa (16/12/2025).
Melalui akun Instagram @asli.ini.maxtry, pemilik sepeda membagikan cerita lengkap kronologi kejadian.
“Holaa, pengen cerita sedikit tentang kejadian hilangnya sepeda saya di parkir St. Tanah Abang,” tulisnya, dikutip dari Tribun News
Ia menjelaskan, peristiwa kehilangan sepeda itu terjadi pada Senin (15/12/2025).
Seperti biasa, sepeda diparkir usai pulang kerja dan digembok di dekat boks merah hydrant.
Namun, pada Jumat pagi, ia baru menyadari kunci gembok tertinggal.
Karena itu, ia memutuskan pulang menggunakan ojek online.
Saat kembali ke stasiun pada sore hari, ia tidak menaruh curiga karena sepeda masih terlihat berada di lokasi parkir.
Kejutan datang pada Senin sekitar pukul 08.15 WIB.
Saat hendak mengambil sepeda, ia mendapati sepeda tersebut sudah raib, bahkan besi parkir tempat sepeda dikunci pun ikut hilang.
Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan.
“Kebetulan Pak Adnan (petugas) yang jaga, menanyakan hal ini. Ternyata benar tempat parkir sepeda pindah dan ditunjukkan tempat kumpul sepeda sementara,” tuturnya.
Namun setelah dicek, sepeda miliknya tidak ditemukan, termasuk saat dilakukan pencocokan dengan foto.
Petugas keamanan pun langsung berkoordinasi dengan tim terkait dan mengarahkan pemilik sepeda untuk melapor ke pihak KAI Commuter.
“Dari sini tim sekuriti bantu untuk trace wajah pelakunya dan berkomitmen untuk menginformasikan lebih lanjut terkait kasus ini,” ungkap pemilik sepeda.
Adnan turut membantu menelusuri keberadaan sepeda yang hilang.
Titik terang mulai muncul ketika petugas mengetahui adanya seseorang yang sempat mengaku sebagai pemilik sepeda.
Namun, orang tersebut gagal mengambil sepeda karena kunci gembok masih berada di tangan pemilik asli.
“Dari situ, tim sekuriti langsung membantu melacak wajah pelaku dan berkomitmen untuk terus memberikan informasi perkembangan kasus ini,” ungkap pemilik sepeda.
Penangkapan Pelaku
Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, menjelaskan bahwa laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan penelusuran melalui rekaman CCTV milik KAI Commuter.
“Petugas memasukkan data-data tersebut pada sistem CCTV Analytics,” ujar Leza, Sabtu (27/12/2025).
Hasil penelusuran tersebut membuat petugas berhasil mengantongi identitas pelaku.
Berdasarkan sistem, pelaku terdeteksi saat memasuki Stasiun Angke.
“Pelaku terdeteksi saat masuk di Stasiun Angke,” jelasnya.
Berbekal informasi itu, petugas langsung berkoordinasi dengan tim pengamanan di seluruh lintas stasiun.
Upaya tersebut membuahkan hasil ketika pelaku berhasil diamankan di Stasiun Palmerah.
“Selanjutnya pelaku dibawa ke Stasiun Tanah Abang untuk dimintakan keterangan dengan menghadirkan korban pencurian sepeda untuk dilakukan proses hukum lanjutannya,” kata dia.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengakui telah mencuri sepeda pada 15 Desember 2025 dengan cara mencongkel dan membuka paksa kunci menggunakan tang.
Tak hanya itu, sepeda hasil curian tersebut bahkan sempat dijual sebelum akhirnya berhasil ditemukan kembali.
“Sepeda yang hilang sudah ditemukan kembali yang sebelumnya sempat dijual oleh pelaku pencurian,” pungkasnya.
Setelah sepeda berhasil ditemukan, korban memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.
Meski demikian, Leza tetap mengimbau para pengguna KRL yang mengalami tindak kejahatan agar tidak ragu menempuh jalur hukum.
“KAI Commuter akan terus mendukung dan mendampingi selama proses hukumnya,” ujarnya.
Leza juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam menjaga barang bawaan, termasuk sepeda yang diparkir di area stasiun.
Ia menyarankan pengguna untuk selalu menggunakan kunci ganda sebagai langkah pencegahan.
“Jika membawa sepeda dan parkir di stasiun jangan lupa dikunci ganda,” katanya.
Saran dari Bike to Work
Sementara itu, Ketua Umum Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia, Hendro Subroto, turut memberikan sejumlah masukan kepada para pesepeda.
Ia mengimbau agar pengguna membawa gembok pengaman, bahkan lebih dari satu, serta membiasakan memotret sepeda sebelum ditinggalkan.
“Selama belum dibenahi SOP atau mekanisme penitipan sepeda, preventifnya adalah gembok ganda dan foto sebelum ditinggalkan,” ujar Hendro.
Ia juga menekankan perlunya penerapan sistem pengambilan sepeda menggunakan kartu khusus atau identitas tertentu.
Menurutnya, usulan ini akan disampaikan oleh B2W dalam dialog bersama KAI Commuter.
Ke depan, KAI Commuter dan komunitas pesepeda berkomitmen untuk bekerja sama mencegah kejadian serupa agar kasus kehilangan sepeda tidak kembali terulang.

