Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sebuah video berdurasi 27 detik yang menampilkan adu mulut dan keributan sejumlah pria mendadak viral di media sosial dan memicu berbagai spekulasi dari warganet.

Dalam narasi yang beredar, kejadian tersebut disebut-sebut berlangsung di Pekanbaru dan dikaitkan dengan dugaan aksi debt collector.

Namun, pihak kepolisian memastikan informasi tersebut tidak sesuai fakta.

Menanggapi video yang ramai diperbincangkan itu, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru langsung turun tangan melakukan klarifikasi.

Video Keributan di Pekanbaru

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Anggi Rian Diansyah, menegaskan bahwa peristiwa dalam video sama sekali tidak melibatkan debt collector maupun anggota kepolisian.

“Yang melepaskan tembakan bukan polisi dan bukan debt collector,” ujar AKP Anggi, Rabu (24/12/2025), dikutip dari Suara.

Ia menjelaskan, keributan tersebut dipicu persoalan pembayaran uang muka (DP) mobil yang belum diselesaikan.

“Benar di Pekanbaru, kejadiannya pada Selasa siang, 23 Desember 2025,” kata Anggi.

Insiden itu melibatkan pihak dealer mobil dengan pemilik kendaraan yang menunggak pembayaran DP.

Ketegangan tersebut kemudian berujung ricuh di salah satu lokasi di kawasan Jalan Arifin Ahmad, Kota Pekanbaru.

Sebagai tindak lanjut, AKP Anggi menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah menghubungi kedua belah pihak yang terlibat.

Keduanya dijadwalkan datang ke Polresta Pekanbaru pada malam hari untuk dimintai keterangan guna kepentingan penyelidikan.

“Untuk dugaan pemukulan dan isu penggunaan senjata api, akan kami sampaikan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh pihak terkait,” jelasnya.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun media sosial bernama Manang Soebeti dan dalam waktu singkat menyebar luas.

Hanya sekitar dua jam setelah diunggah, video itu sudah ditonton lebih dari 209 ribu kali dan menuai ratusan komentar.

Di kolom komentar, sebuah akun bernama @gustie_tr yang mengaku sebagai pria berbaju batik dalam video turut angkat bicara. Ia membantah keras tudingan sebagai debt collector.

“Saya bukan debt collector, saya profesional di salah satu dealer mobil. Yang menyerang tiba-tiba itu orang yang punya utang kepada saya, sudah lebih dari setahun. Saat ditagih, satu kampung yang datang,” tulisnya, sambil meminta izin untuk meluruskan informasi yang beredar.

Hingga kini, Satreskrim Polresta Pekanbaru masih terus mendalami kasus tersebut untuk memastikan kronologi kejadian secara utuh serta menelusuri kemungkinan adanya unsur tindak pidana.

Polisi juga mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan menunggu hasil resmi penyelidikan.