sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Mitos seputar Malam 1 Suro dikenal sebagai malam yang penuh kesakralan dalam tradisi Jawa.

Bukan hanya menandai pergantian tahun baru Jawa, malam ini juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan tirakatan, introspeksi diri, dan merenungkan perjalanan hidup, termasuk membaca kembali weton kelahiran sebagai bagian dari warisan spiritual budaya Jawa.

Salah satu hal yang sering diperbincangkan saat malam 1 Suro adalah weton tulang wangi sebuah istilah dalam Primbon Jawa yang merujuk pada orang-orang dengan aura istimewa, daya tarik alami, dan seringkali membawa pengaruh besar di sekitarnya.

Apa itu Weton Tulang Wangi?

Tulang wangi secara harfiah berarti “tulang yang harum”, yang secara makna kiasan merujuk pada seseorang yang memiliki wibawa, aura kuat, serta daya spiritual atau kharisma yang disegani.

Orang dengan weton ini tidak selalu menonjol secara fisik, tetapi memiliki energi batin yang “berbeda” dan sering dihormati oleh orang lain, bahkan sejak kecil.

Daftar Weton Tulang Wangi dan Karakteristiknya

Berikut ini adalah beberapa weton yang menurut Primbon Jawa termasuk kategori tulang wangi, lengkap dengan karakter dan penjelasannya:

1. Senin Kliwon

Neptu: Senin (4) + Kliwon (8) = 12

Mempunyai sifat Lembut, penyayang keluarga, rela berkorban untuk orang tua, anak, dan kerabat. Sangat menjunjung nilai kekerabatan dan nasionalisme tinggi. Namun, mereka mudah tersinggung dan sensitif, meski tetap disenangi karena sifat pemaaf dan tidak pendendam.

2. Senin Wage

Neptu: Senin (4) + Wage (4) = 8

Orang ini mempunyai sifat tenang, jujur, dan suka perencanaan. Cocok jadi diplomat karena kemampuan mendengar dan bijaksana. Namun, saat emosinya terpancing, mereka bisa keras kepala dan sulit diajak berdiskusi.

3. Senin Pahing

Neptu: Senin (4) + Pahing (9) = 13

Memiliki kepribadian Tegas, pekerja keras, dan tidak mudah terpengaruh. Jujur serta mampu mengatur keuangan dengan baik. Namun, sifat perasa yang kuat bisa membuat mereka mudah terbawa emosi jika tidak terkendali.

4. Selasa Legi

Neptu: Selasa (3) + Legi (5) = 8

Mandiri, kuat, dan berambisi tinggi. Selalu ingin berkembang, tapi perlu belajar berkompromi agar tidak menimbulkan konflik dengan orang sekitar

5. Rabu Pahing

Neptu: Rabu (7) + Pahing (9) = 16

Termasuk dalam kategori Tunggak Semi, yang dipercaya memiliki potensi kemakmuran. Cerdas, gigih, dan berjiwa pemimpin. Pandai mengelola keuangan namun cenderung keras kepala dan ingin selalu unggul.

6. Rabu Kliwon

Neptu: Rabu (7) + Kliwon (8) = 15

Memiliki pesona alami, kemampuan komunikasi yang baik, dan sangat peka terhadap perasaan orang lain. Cocok sebagai orator, penulis, atau public speaker. Harus waspada terhadap pujian palsu dan tidak terlalu larut dalam kritikan.

7. Kamis Wage

Neptu: Kamis (8) + Wage (4) = 12

Memiliki cita-cita tinggi dan teguh memegang norma. Sopan, berwawasan luas, dan senang menampilkan diri dengan elegan. Namun, terkadang kurang menghargai pendapat orang lain dan mudah dipengaruhi bujuk rayu.

8. Sabtu Wage

Neptu: Sabtu (9) + Wage (4) = 13

Memiliki Jiwa bebas, percaya diri, dan berani. Namun, mereka cenderung emosional dan kurang sabar saat menghadapi rintangan. Memiliki semangat besar tetapi perlu lebih tenang dalam menyelesaikan masalah.

9. Sabtu Legi

Neptu: Sabtu (9) + Legi (5) = 14

Ramah, murah senyum, dan pengayom. Disukai banyak teman karena sifat hangat dan sering jadi tempat curhat. Namun, mereka memiliki kecenderungan boros dan emosinya sulit ditebak.

10. Minggu Pon

Neptu: Minggu (5) + Pon (7) = 12

Sensitif, menjaga perasaan, dan cenderung tertutup. Meski tampak pendiam, mereka sangat peduli terhadap orang lain. Kepekaan ini membuat mereka pandai membaca karakter orang, tapi juga rentan dimanfaatkan.

11. Minggu Kliwon

Neptu: Minggu (5) + Kliwon (8) = 13

Pendiam, tenang, dan memiliki prinsip hidup kuat. Pandai berkomunikasi dan cocok berkarier di dunia politik atau publik. Aura misterius justru menambah daya tarik mereka.

Hubungan Weton Tulang Wangi dan Malam 1 Suro

Malam 1 Suro sering digunakan oleh masyarakat Jawa untuk melakukan ritual keheningan batin, tirakatan, atau semedi sebagai bentuk refleksi dan penguatan spiritual.

Bagi orang-orang yang memiliki weton tulang wangi, malam ini menjadi waktu yang sangat baik untuk menyelaraskan energi batin, membuka diri terhadap ilham atau petunjuk, serta memperkuat karakter spiritual yang sudah dimiliki.

Dalam kepercayaan Jawa, malam 1 Suro adalah saat di mana alam gaib menjadi lebih terbuka. Bagi pemilik weton tulang wangi yang dianggap memiliki kepekaan spiritual lebih tinggi, malam ini dapat membawa pengalaman batin yang mendalam jika digunakan untuk berdoa, menyepi, atau melakukan ritual pribadi seperti kungkum (berendam malam hari) atau tapa bisu.

Weton kelahiran dalam budaya Jawa bukan sekadar hitungan hari, tapi menyimpan filosofi dan nilai-nilai yang dalam tentang karakter manusia.

Dengan memahami weton, kita bisa lebih mengenal diri sendiri dan orang lain, sekaligus memperkuat hubungan sosial maupun spiritual dalam kehidupan sehari-hari.