sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sekumpulan perangkat desa Grobogan, Jawa Tengah, mendadak jadi sorotan setelah terekam menaiki mobil mewah sambil menyindir netizen.

Aksi perangkat desa Grobogan pamer mobil mewah ini kemudian viral di media sosial dan menuai berbagai komentar.

Dalam video itu, salah satu perangkat desa tampak melontarkan ucapan yang menyinggung warganet yang sering mengejek gaji mereka yang hanya Rp2 juta per bulan.

Ucapan tersebut membuat warganet semakin geram dan menuliskan kritik pedas di kolom komentar.

Perangkat Desa Grobogan Pamer Mobil Jadi Sorotan

Dalam video yang tersebar, seorang pria tampak mengarahkan kamera sambil berucap bahwa meskipun gajinya hanya Rp2 juta, ia tetap bisa tampil bergaya dengan mobil mewah.

“Kalah gaji, tapi menang gaya. Perangkat desa bergaji Rp2 juta, tapi mobilnya seperti ini,” ucapnya dengan nada menantang.

Ia bahkan menyinggung warganet yang suka menghina perangkat desa.

“Bagaimana menurutmu? Yang sering menghina perangkat desa, ini lho mobilnya. Mobilmu apa?” katanya dalam video tersebut.

Klarifikasi dan Permintaan Maaf

Belakangan diketahui pria dalam video itu adalah Lopo Aris Wibowo, Kepala Dusun Krajan, Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.

Lopo kemudian memberikan klarifikasi sekaligus meminta maaf atas ucapannya.

“Dengan adanya video yang viral ini, saya pribadi merasa bersalah. Saya berharap masyarakat seluruh Indonesia mau memaafkan,” ucap Lopo, Senin (18/8/2025).

Ia menjelaskan, saat itu dirinya sama sekali tidak bermaksud merendahkan masyarakat.

Perkataan itu hanya candaan di perjalanan menuju upacara HUT RI ke-80.

Alasan Disebut Bisa Beli Mobil

Lopo menambahkan, mobil yang dibawa saat itu bukan semata-mata hasil dari gaji sebagai perangkat desa.

Mobil tersebut milik rekannya sesama perangkat desa bernama Dedi, yang memiliki usaha perkebunan tebu.

“Dia punya usaha perkebunan tebu. Jadi bukan hanya mengandalkan gaji perangkat desa,” jelasnya.

Atas kasus viral ini, Lopo mengaku semalaman tak bisa tidur karena merasa bersalah.

Ia juga sudah dipanggil oleh Kepala Desa setempat, Daniel Martiknyo, untuk memberikan klarifikasi.

“Sudah saya jelaskan semuanya kepada Pak Lurah. Sekali lagi saya meminta maaf,” tegasnya.