Rute JakLingko Meluas hingga ke Bogor dan Tangerang, Pramono Siap Jangkau Wilayah Penyangga Jakarta

HAIJAKARTA.ID – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal membuat rute JakLingko meluas ke wilayah penyangga ibu kota seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Langkah ini dilakukan untuk memberikan kemudahan akses transportasi publik bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Jakarta.
Rencana Rute JakLingko Meluas hingga ke Bogor dan Tangerang
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa pihaknya sudah menjajaki komunikasi dengan kepala daerah sekitar.
“Kami mempertimbangkan perluasan Mikrotrans JakLingko, dan jika para kepala daerah di kawasan penyangga bersedia, maka layanan ini akan lebih banyak tersedia di daerah-daerah tersebut,” ujar Pramono di Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
Dukungan Kepala Daerah dan Target Perubahan Pola Transportasi
Menurut Pramono, respons kepala daerah seperti dari Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang sangat positif.
“Jakarta yang menyiapkan semua infrastruktur, sehingga secara umum mereka menyetujui program ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, upaya ini merupakan bagian dari strategi mendorong peralihan masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Program ini juga menjadi lanjutan dari peresmian sejumlah rute Transjabodetabek.
5 Rute Baru Transjabodetabek Diresmikan
Pemprov DKI Jakarta telah meluncurkan lima rute baru untuk Transjabodetabek yang mencakup:
1. Rute Blok M–Alam Sutera (Koridor S61)
Diresmikan pada 24 April 2025 bersama Gubernur Banten Andra Soni, rute ini menempuh perjalanan selama 95 menit.
2. Vida Bekasi–Cawang (B41)
Diresmikan 15 Mei 2025 bersama Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, rute ini menempuh jarak 42 km dalam waktu sekitar 90 menit.
3. PIK 2–Blok M (T31)
Diresmikan 22 Mei 2025, perjalanan memakan waktu 165 hingga 180 menit dengan 24 titik pemberhentian.
4. Bogor–Blok M (P11)
Diresmikan 5 Juni 2025 bersama Wali Kota Bogor Dedie Rachim, dengan waktu tempuh 90 menit dan 22 titik pemberhentian.
5. Sawangan–Lebak Bulus (D41)
Diresmikan 4 Juni 2025 bersama Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, dengan durasi 70 menit dan 11 titik pemberhentian.
Gubernur Pramono menyebut bahwa program Transjabodetabek mendapat sambutan hangat dari warga.
“Berdasarkan data, layanan ini bisa mengangkut hingga 5.800 penumpang per hari dan meningkat menjadi lebih dari 6.000 saat akhir pekan,” ungkapnya.
Langkah perluasan ini diharapkan dapat semakin memperkuat konektivitas antarwilayah dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Perbedaan Jaklingko dan Angkot
JakLingko dan angkot sering kali disamakan, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar.
JakLingko adalah sistem transportasi terintegrasi di Jakarta yang mencakup berbagai moda seperti Transjakarta, MRT, LRT, hingga Mikrotrans (angkot modern).
Sementara itu, angkot, khususnya dalam konteks JakLingko, merujuk pada Mikrotrans—yakni armada angkot yang menjadi bagian dari sistem JakLingko.
Dengan kata lain, angkot (Mikrotrans) adalah bagian dari JakLingko, namun JakLingko jauh lebih luas sebagai sistem transportasi yang menghubungkan berbagai moda dan rute di Jakarta.
1. Sistem Operasi
JakLingko adalah platform atau sistem transportasi yang mengintegrasikan berbagai jenis angkutan umum di Jakarta.
Angkot (Mikrotrans) adalah salah satu jenis kendaraan dalam sistem JakLingko, yang berbentuk minibus seperti angkot konvensional, tapi dikelola lebih teratur.
2. Tujuan
JakLingko bertujuan menyatukan moda transportasi di Jakarta agar lebih mudah, efisien, dan terjangkau bagi masyarakat.
Angkot (Mikrotrans) bertugas melayani rute-rute lokal atau jalur yang belum terjangkau oleh transportasi besar seperti bus atau MRT.
3. Pemberhentian
Transportasi dalam sistem JakLingko memiliki titik naik-turun yang sudah ditentukan, seperti halte Transjakarta atau stasiun MRT.
Angkot (Mikrotrans) lebih fleksibel, dapat berhenti di banyak titik sesuai permintaan penumpang (meski tetap diarahkan lebih tertib dibanding angkot biasa).
4. Tarif
JakLingko menggunakan sistem tarif terintegrasi: cukup satu kartu atau aplikasi untuk semua moda, dengan tarif maksimal yang terjangkau.
Angkot (Mikrotrans) memiliki tarif tetap yang umumnya lebih murah dan sudah disesuaikan dengan standar layanan JakLingko.