sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia dan Disabilitas, Slamet Sodali, menyebut sejumlah jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri telah bermalam di hotel transit.

Pemindahan jemaah ke hotel transit berlangsung dari 12 hingga 13 Juni 2024.

Proses ini dilakukan secara bertahap untuk memastikan kenyamanan jemaah.

Hotel transit dipilih di wilayah Aziziyah, dekat dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah, untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan.

“Pemindahan ke hotel transit sengaja dilakukan lebih awal agar tidak terburu-buru dan jemaah lebih nyaman. Fasilitas hotel juga kita buat senyaman mungkin seperti di rumah, konsepnya mirip apartemen,” jelas Slamet.

Untuk mendampingi jemaah selama di hotel transit, PPIH telah menyiapkan petugas dari berbagai unsur, termasuk Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), Pembimbing Ibadah (Bimbad), serta tusi layanan Lansia dan Disabilitas.

Selain itu, berbagai kebutuhan seperti obat-obatan, masker, popok dewasa, kain ihram, dan mukena juga disiapkan.

Kriteria Jemaah Safari Wukuf

Sebanyak 300 jemaah lansia dan disabilitas non-mandiri yang diikutkan dalam safari wukuf dipilih berdasarkan kriteria tertentu, yaitu:

a. Jemaah haji lansia dan disabilitas yang tidak mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makan, minum, mandi dan mobilisasi.

b. Jemaah haji lansia dan disabilitas yang tidak bisa berjalan atau menggunakan kursi roda karena sakit dan memerlukan perawatan lebih lanjut.

c. Jemaah haji lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, stroke (sedang-berat).

d. Jemaah haji lansia dan disabilitas yang pulang setelah mendapat perawatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan masih dalam kondisi lemah.

e. Jemaah haji lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan petugas kloter.

Pelaksanaan Safari Wukuf

Pada 15 Juni 2024, hari wukuf di Arafah, jemaah akan diberangkatkan dari hotel transit menuju Arafah menggunakan bus khusus yang disiapkan.

Setiap bus akan didampingi oleh enam petugas untuk membantu jemaah lansia dan disabilitas non-mandiri.

Pelaksanaan safari wukuf dimulai setelah waktu Zuhur, diawali dengan khutbah, diikuti dengan salat jamak takdim Zuhur dan Asar yang dilakukan di atas kendaraan, serta zikir sebelum kembali ke hotel transit.

“Proses safari wukuf dilakukan setelah masuk waktu Zuhur, diawali dengan khutbah, dilanjutkan salat jamak takdim Zuhur dan Asar yang tetap dilakukan di atas kendaraan. Setelah itu, jemaah diberi kesempatan untuk berzikir sebelum kembali di antar ke hotel transit,” papar Slamet.

Kegiatan di Hotel Transit

Selama di hotel transit, jemaah akan mengikuti berbagai kegiatan seperti senam lansia dan pemeriksaan kesehatan berkala.

Untuk pelaksanaan ibadah lainnya, seperti lontar jumrah dan tawaf Ifadlah, akan dibadalhajikan oleh para petugas.

Setelah selesai prosesi Mabit di Mina, jemaah lansia dan disabilitas akan kembali ke pemondokan masing-masing pada 19 Juni 2024, bertepatan dengan kembalinya jemaah lainnya dari kloter yang sama.