sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, menyatakan bahwa digitalisasi ekonomi mampu dorong Jakarta jadi kota global.

Pernyataan ini disampaikan saat memberikan sambutan di acara Opening Ceremony Jakarta Kreatif Festival (JaKreatiFest) 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta (6/6/2024).

Arlyana menekankan pentingnya dukungan ekosistem yang andal, terutama digitalisasi, dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

“Diperlukan ekosistem yang baik seperti digitalisasi untuk menjadikannya kota global,” ucap Arlyana.

Kondisi Ekonomi Jakarta

Meskipun Indonesia masih menghadapi ketidakpastian global dengan tensi yang tinggi, Arlyana mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Jakarta tetap kuat.

Pada kuartal pertama tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 4,78%, dengan laju inflasi yang terjaga di angka 2,08% hingga Mei 2024.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi, perekonomian Jakarta tetap menunjukkan kekuatannya. Pada triwulan I/2024, ekonomi Jakarta mencatat pertumbuhan sebesar 4,78%. Selain itu, inflasi pada Mei 2024 juga terjaga di angka 2,08%,” jelas Arlyana.

Transformasi Jakarta sebagai Pusat Perdagangan dan Layanan

Selain menuju status kota global, Jakarta diharapkan menjadi pusat perdagangan, layanan jasa dan keuangan, serta bisnis dalam skala nasional maupun internasional sesuai dengan implementasi UU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Berdasarkan indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), digitalisasi pembayaran di Jakarta telah mencapai 98,3%.

Rasio pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga mengalami kenaikan hingga 0,51%.

Selain itu, penggunaan kanal penerimaan digital oleh Pemerintah Daerah tercatat meningkat menjadi 38% dari total pajak dan retribusi.

“Digitalisasi pembayaran di Jakarta yang direfleksikan dari indeks elektronifikasi Transaksi Pemda saat ini sudah mencapai 98,3%.

Hal ini  sejalan dengan peningkatan rasio pemanfaatan QRIS terhadap PAD yang mencapai 0,51%, serta penggunaan kanal penerimaan digital Pemda yang meningkat menjadi 38% dari total pajak dan retribusi,” ungkap Arlyana.

Penggunaan QRIS dan Peningkatan Transaksi Digital

Pengguna baru QRIS di Jakarta tercatat menyentuh angka 5,78 juta, dengan volume transaksi sepanjang tahun 2024 mencapai 462,55 juta.

Arlyana menyampaikan bahwa Jakarta Kreatif Festival (JaKreatiFest) 2024 berlangsung selama empat hari, mulai dari 6 hingga 9 Juni 2024, dan dilaksanakan secara hybrid di Mal Kota Kasablanka (Kokas). Tema yang diusung adalah “Inovasi Jakarta Menuju Kota Global” dengan tagline konsistensi, inovasi, dan sinergi.

“JaKreatiFest 2024 mengusung tema inovasi Jakarta menuju kota global, dengan tagline konsistensi, inovasi, dan sinergi. Konsistensi diwujudkan melalui inisiasi program penguatan sektor riil dan ekosistem, inovasi dilakukan melalui pengembangan program dan digitalisasi, serta sinergi dicapai dengan melibatkan berbagai pihak dari pemerintah dan swasta,” tutupnya.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inflasi yang terjaga, serta berbagai inisiatif digitalisasi dan kreatif, Jakarta berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.