Kalender Jawa Pekan Ketiga Juni 2025: Jumat Bertepatan dengan Weton Pon, Malam 1 Suro Jatuh Kapan?
HAIJAKARTA.ID- Kalender Jawa pekan ketiga Juni 2025, malam 1 Suro jatuh pada hari apa?
Menjelang akhir bulan Juni 2025, masyarakat Jawa yang masih menjunjung nilai-nilai adat dan tradisi lokal kembali mengacu pada kalender Jawa untuk menentukan berbagai kegiatan.
Termasuk memilih hari baik, menentukan weton pernikahan, membuka usaha, hingga memperingati momen spiritual seperti Malam 1 Suro.
Memasuki pekan ketiga bulan Juni 2025, berdasarkan informasi dari situs resmi Kementerian Agama (Kemenag) dan kalender Jawa tradisional, terdapat sejumlah tanggal penting yang berkaitan dengan penanggalan Jawa, Hijriah, dan Masehi.
Kalender Jawa Minggu Ketiga Juni 2025
Berikut ini adalah rincian lengkap tanggal-tanggal dalam kalender Jawa pekan ketiga bulan Juni 2025, dimulai dari Minggu, 15 Juni hingga Minggu, 22 Juni 2025:
Minggu Pon, 15 Juni 2025
- Tanggal Jawa: 18 Besar 1958
- Tanggal Hijriah: 19 Dzulhijjah 1446 H
Senin Wage, 16 Juni 2025
- Tanggal Jawa: 19 Besar 1958
- Tanggal Hijriah: 20 Dzulhijjah 1446 H
Selasa Kliwon, 17 Juni 2025
- Tanggal Jawa: 20 Besar 1958
- Tanggal Hijriah: 21 Dzulhijjah 1446 H
Rabu Legi, 18 Juni 2025
- Tanggal Jawa: 21 Besar 1958
- Tanggal Hijriah: 22 Dzulhijjah 1446 H
Kamis Pahing, 19 Juni 2025
- Tanggal Jawa: 22 Besar 1958
- Tanggal Hijriah: 23 Dzulhijjah 1446 H
Jumat Pon, 20 Juni 2025
- Tanggal Jawa: 23 Besar 1958
- Tanggal Hijriah: 24 Dzulhijjah 1446 Η
Sabtu Wage, 21 Juni 2025
- Tanggal Jawa: 24 Besar 1958
- Tanggal Hijriah: 25 Dzulhijjah 1446 H
Minggu Kliwon, 22 Juni 2025
- Tanggal Jawa: 25 Besar 1958
- Tanggal Hijriah: 26 Dzulhijjah 1446 H
Jumat Pon, 20 Juni 2025 Weton dengan Makna Khas
Pada tanggal Jumat, 20 Juni 2025, dalam sistem penanggalan Jawa, hari tersebut bertepatan dengan weton Jumat Pon.
Dalam tradisi Jawa, kombinasi antara hari pasaran dan hari biasa (weton) diyakini membawa energi atau makna tertentu.
Jumat Pon sering dianggap sebagai hari yang kuat secara spiritual, dan kerap dipilih untuk kegiatan penting seperti mujahadah, tirakat, atau kegiatan religius lainnya.
Para leluhur Jawa menggunakan weton untuk menilai karakter seseorang, kecocokan jodoh, atau hari baik memulai usaha.
Masyarakat yang memegang teguh filosofi Jawa sering kali berkonsultasi dengan orang tua atau sesepuh untuk memastikan bahwa kegiatan besar mereka tidak berbenturan dengan weton yang kurang sesuai.
1 Suro 2025 Jatuh pada Jumat Kliwon
Selain informasi pekanan, masyarakat juga tengah menanti datangnya 1 Suro 2025, yang merupakan salah satu momen sakral dalam tradisi Jawa.
Dalam kalender Hijriah, 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharam, yaitu awal tahun baru Islam.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama RI, 1 Suro 1447 H akan jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.
Menariknya, tanggal tersebut juga bertepatan dengan weton Jumat Kliwon, sebuah kombinasi hari yang dikenal sangat keramat dalam kepercayaan Jawa.
Banyak masyarakat yang memanfaatkan hari ini untuk melaksanakan laku prihatin seperti puasa, tirakat, atau ritual-ritual kebatinan lainnya.
Malam 1 Suro Dimulai 26 Juni 2025
Sesuai dengan sistem penanggalan Jawa, pergantian hari tidak terjadi pada pukul 00.00 seperti dalam kalender Masehi, melainkan dimulai saat matahari terbenam (ba’da maghrib).
Oleh karena itu, Malam 1 Suro akan dimulai pada Kamis malam, 26 Juni 2025 pukul 18.00 WIB.
Biasanya, Malam 1 Suro diperingati dengan cara yang khidmat oleh banyak kalangan, baik secara pribadi maupun kolektif di komunitas budaya.
Di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Solo, dan Cirebon, digelar upacara adat seperti kirab pusaka, tapa bisu, dan berbagai bentuk perenungan spiritual lainnya.
Makna Filosofis Suro dalam Budaya Jawa
Secara etimologis, kata Suro berasal dari kata Arab Asyura, yang berarti sepuluh.
Namun, dalam konteks kalender Jawa, Suro merupakan bulan pertama dalam penanggalan Jawa dan dianggap sebagai bulan yang penuh makna spiritual dan kontemplatif.
Masyarakat Jawa meyakini bahwa bulan ini bukanlah waktu yang tepat untuk merayakan pesta atau hajatan besar seperti pernikahan.
Sebaliknya, bulan ini digunakan untuk introspeksi, tirakat, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.