Isu Kompol Anggraini Putri Selingkuh dengan Jenderal Polisi Bintang Dua, Irjen KM Jadi Sorotan
HAIJAKARTA.ID – Nama Kompol Anggraini Putri diduga selingkuh dengan seorang jenderal polisi, mendadak trending di media sosial pada Selasa (16/9/2025).
Sayangnya, isu yang muncul bukanlah kabar baik, melainkan dugaan adanya hubungan spesial antara dirinya dengan Irjen KM.
Sejumlah media menuliskan bahwa Kompol AP diduga menjalin hubungan terlarang dengan Irjen KM, yang diketahui merupakan pejabat Polri dengan jabatan strategis sebelum akhirnya dimutasi menjadi staf ahli usai kasus ini mencuat.
Kompol Anggraini Putri Jadi Sorotan
Di tengah ramainya isu, publik menduga Kompol AP yang dimaksud adalah Kompol Anggraini Putri.
Begitu juga dengan Irjen KM yang disebut sebagai perwira tinggi Polri yang kini terkena mutasi.
Meski demikian, hingga kini belum ada klarifikasi resmi terkait identitas keduanya.
Kasus ini bahkan dibahas di YouTube melalui kanal Balige Academy oleh aktivis Rismon Sianipar, dengan judul yang menyinggung dugaan skandal cinta terlarang Kompol Anggraini diduga selingkuh dengan Irjen KM.
Proses Hukum dan Etik
Beberapa media menyebutkan bahwa dugaan perselingkuhan Kompol Anggraini dengan Irjen KM sudah ditangani oleh Divisi Propam Polri.
Bahkan, kasus ini dikabarkan telah naik ke tahap penyidikan.
Pada 29 Juli 2025, sempat dilakukan gelar perkara tertutup di Ruang Rapat Divpropam Polri terkait dugaan tersebut.
Selanjutnya, pada 5 Agustus 2025, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan untuk memutasi Irjen KM menjadi staf ahli.
Sementara itu, Kompol Anggraini harus menghadapi proses etik yang bisa berdampak pada karier dan statusnya sebagai anggota kepolisian.
Beredar kabar bahwa Kompol Anggraini diduga selingkuh dengan Irjen KM sejak 2018.
Informasi yang belum terkonfirmasi ini juga menyebut bahwa Kompol Anggraini pernah menikah namun sudah bercerai, sedangkan Irjen KM diketahui masih memiliki istri sah dan dua anak.
Fenomena ini semakin memicu perbincangan publik, sebab jika benar adanya, hal ini berpotensi mencoreng nama baik institusi Polri.
