Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
HAIJAKARTA.ID – Di tengah kerumunan orang-orang tua di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, terlihat Zulfikar, seorang pemuda berusia 19 tahun, terlihat bingung.
Ia menjadi sorotan sebagai calon jemaah haji termuda dari kloter DKI Jakarta.
Ditemui di asrama tersebut, Zulfikar berbagi perasaannya, “Agak bingung sih, soalnya pengin komunikasi agak gimana gitu bapak-bapak, mungkin saya akan usahakan.”
Kehadirannya di antara kerumunan lansia tersebut tak lepas dari takdir yang membawanya menuju tanah suci.
Menjelang keberangkatan ibadah haji, ayahnya yang sedang sakit tidak bisa menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
“Kebetulan bapak saya akhir-akhir sebelum keberangkatan terkena penyakit dan sedikit komplikasi sehingga saya menggantikan bapak saya. Saya menggantikan bapak untuk keberangkatan haji bersama ibu saya. Harusnya sih ibu sama bapak yang berangkat,” ucapnya.
Meskipun terasa campur aduk, Zulfikar tetap berusaha mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk perjalanan suci ini.
“Yang paling penting mental dan pikiran karena ini bukan perjalanan 1-2 hari. Secara mental kuat-kuatin saja. Jadi, mikirnya gimana nanti, bukan nanti kayak gimana. Ya, kuat-kuatin saja,” tambahnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta, Cecep Khairul, menjelaskan bahwa sebanyak 385 calon jemaah haji kloter DKI Jakarta akan berangkat ke tanah suci Mekkah. Zulfikar menjadi sorotan sebagai calon jemaah termuda dengan usia 19 tahun, sementara yang tertuanya berusia 93 tahun.
PPIH Embarkasi Jakarta telah mempersiapkan segala kebutuhan untuk calon jemaah haji, termasuk pelayanan khusus untuk jemaah lansia.
Untuk kloter pertama ini, Cecep berkata terdapat delapan kursi roda untuk calon jemaah haji lansia. Kami juga telah berkoordinasi dengan kantor kesehatan Bandara Soekarno Hatta untuk pelayanan terhadap calon jemaah haji, terutama yang lansia.
Sesuai dengan tagline tahun ini yaitu ramah lansia sehingga ia dan tim melakukan beberapa pelayanan berbasis lansia.
