sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Uang Kuno Rp100 Bergambar Kapal Pinisi 1992 Masih diburu oleh kolektor!

Uang kuno sering kali memiliki daya tarik tersendiri bagi para kolektor maupun pecinta sejarah.

Tidak hanya karena nilai nominal atau kelangkaannya, tetapi juga karena nilai historis, visual, dan sentimental yang melekat pada setiap lembar uang tersebut.

Salah satu contoh uang kuno yang masih banyak diminati hingga saat ini adalah uang kertas pecahan Rp100 bergambar kapal Pinisi yang dicetak pada tahun 1992 oleh Bank Indonesia.

Sejarah Uang Rp100 Bergambar Kapal Pinisi 1992

Uang ini dikenal luas karena memiliki desain visual yang ikonik dan bernuansa khas Indonesia.

Uang kertas tersebut menampilkan kapal layar tradisional Indonesia, yaitu kapal pinisi, yang digambarkan dengan sangat detail pada bagian depannya.

Kapal pinisi merupakan simbol kekuatan maritim Nusantara dan menjadi warisan budaya yang sangat membanggakan.

Di sisi sebaliknya, yaitu bagian belakang uang, terdapat gambar Gunung Anak Krakatau yang menunjukkan kekayaan alam dan keindahan lanskap geografis Indonesia.

Selain gambar yang menarik, uang kertas ini juga dilengkapi dengan fitur keamanan khas pada masa itu, salah satunya adalah tanda air atau watermark berupa gambar Ki Hajar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan nasional Indonesia.

Kombinasi elemen budaya, alam, dan tokoh pendidikan menjadikan uang ini bukan sekadar alat pembayaran, tetapi juga sebagai media edukasi dan refleksi sejarah bangsa.

Meskipun uang kertas Rp100 Pinisi ini sudah tidak berlaku sebagai alat transaksi resmi, antusiasme para kolektor terhadap keberadaannya masih sangat tinggi.

Sejak tahun 2006, Bank Indonesia secara resmi telah menarik uang ini dari peredaran.

Penarikan dilakukan sebagai bagian dari kebijakan rutin dalam menjaga kualitas uang yang beredar serta sebagai langkah untuk memperkenalkan desain uang baru yang memiliki sistem pengamanan lebih canggih dan modern.

Banyak Dijual di Berbagai E-Commerce

Kini, uang kertas Rp100 cetakan 1992 tersebut lebih banyak ditemukan sebagai barang koleksi. Harganya pun bervariasi tergantung pada kondisi fisik, kelangkaan, dan tempat penjualannya.

Di berbagai platform e-commerce populer seperti Tokopedia dan Shopee, uang ini masih banyak diperjualbelikan.

Di Tokopedia, misalnya, harga per lembarnya ditawarkan mulai dari Rp3.000 hingga Rp10.000.

Harga ini masih tergolong terjangkau bagi kalangan kolektor pemula yang ingin memulai hobi mengoleksi uang kuno.

Di platform e-commerce Shopee, harga yang ditawarkan bisa lebih murah lagi. Beberapa penjual di Shopee menawarkan uang kertas ini dengan harga mulai dari Rp795 per lembar hingga Rp10.000.

Tergantung pada kondisi fisiknya apakah masih layak koleksi, bersih, tidak robek, atau bahkan masih dalam kondisi sangat baik (uncirculated).

Selain dijual satuan, ada juga penawaran dalam bentuk paket koleksi. Penjual menawarkan 100 lembar uang Rp100 Pinisi ini dalam satu paket dengan harga bervariasi, mulai dari Rp195.000 hingga Rp250.000 per paket.

Paket ini bisa menjadi pilihan menarik bagi kolektor yang ingin mengoleksi dalam jumlah lebih banyak sekaligus.

Namun, tidak semua penawaran memiliki harga yang terjangkau. Terdapat pula penjual yang memasang harga sangat tinggi.

Di kedua e-commerce yang sama, ditemukan penjual yang menawarkan satu lembar

Uang Rp100 Pinisi dengan harga mencapai Rp3,05 juta. Bahkan ada yang menjual paket 100 lembar uang tersebut dengan harga fantastis hingga Rp10 juta.

Beberapa Faktor Mempengaruhi Harga Uang Tinggi

Harga-harga tinggi ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: kondisi uang yang sangat baik (seperti baru, tidak pernah dipakai), keaslian dan keunikan seri, hingga kelangkaan di pasar koleksi uang kuno.

Fenomena ini menunjukkan bahwa nilai sebuah uang kertas kuno tidak hanya ditentukan oleh nominal yang tertera, tetapi lebih kepada cerita dan makna yang terkandung di dalamnya.

Bagi sebagian orang, mengoleksi uang kuno merupakan bentuk kecintaan terhadap sejarah dan warisan budaya bangsa.

Bagi yang lain, ini bisa menjadi investasi jangka panjang karena harga uang kuno cenderung naik seiring berjalannya waktu, apalagi jika uang tersebut semakin langka di pasaran.